8. Childhood || pt. 7: Madam?

213 47 26
                                    


Timeskip, 3 bulan kemudian

Tiga bulan sudah berlalu semenjak pertemuanku dengan putra mahkota. Hari ini merupakan hari di mana seluruh kekaisaran menyambut pertambahan umur dari pemimpin masa depan mereka. Ya, hari ini.. Sang Putra Mahkota, Alleon Fürst de Zephyr atau Alle, berulang tahun.

Semua bangsawan tentunya diundang untuk hadir dalam pesta Sang Putra Mahkota, dan ya.. Tempat pesta tersebut berada di Istana Kekaisaran Zephyr.

Kediaman Duke Leuwiq

Aku bangun dari tidurku dan segera bersiap. Para pelayan sudah menungguku. Setelah mandi, aku memakai pakaianku, tak lupa menancapkan pin logo keluarga kekaisaran.

"Tuan muda Xavier, anda diminta untuk hadir di ruangan utama oleh Tuan Duke," ujar Lilac.

Ah, ya.. Kami hanya benar-benar berkumpul bersama bila ada acara besar seperti ini. Namun tetap saja sikap ibu tidak mungkin berubah, ia masih membenciku.

Aku mengangguk ke arah Lilac lalu segera keluar dari kamarku dan turun ke bawah.

"Kak Xavier! Selamat pagi!"

Lumier menyambutku dengan senyuman lebar di wajahnya begitu aku turun ke ruangan utama. Aku pun kembali menyambutnya.

"Selamat pagi juga untukmu Lumier," ujarku sambil melangkah dan menghormat kepada ayah dan ibuku.

"Rahmat kejayaan bagi kekaisaran Zephyr, Xavier Zchutten menghadap Ayahanda Tuan Duke Leuwiq dan Ibunda Nyonya Duchess Leuwiq," sambutku sambil membungkuk.

"Selamat pagi, bagaimana kabar Ayah dan Ibu?" tanyaku pelan.

Ayah mengangguk pelan, sedangkan ibu berpaling dariku. Ah, reaksi seperti biasanya.

"Tidak ada ucapan selamat pagi untukku?"

Suara itu, hampir 9 tahun semenjak aku lahir, dan sudah 7 tahun semenjak pemilik suara itu lahir. Kami tinggal di rumah yang sama. Tapi sepertinya baru kali itu, ia berbicara denganku.

"Kau akan diam saja? Mana sopan santunmu?" Ibu menatapku tajam. Ahh jadi begitu, ia baru akan berbicara padaku untuk mencecarku karena tidak membalas anak keduanya. Tunggu, sepertinya aku perlu meralat itu, aku tidak pernah dianggap sebagai anaknya.

"Maaf, selamat pagi juga untukmu, Zander.."

"Hmph,"

Hanya itu yang diucapkannya? Itu bahkan hanya seperti keluhan? Baiklah, aku tidak berharap lebih. Zander memang seperti ibu, perfect copy.

"Zander dan Lumierku sayang, terutama kau unerwünscht, perhatikan sikapmu! Sebagai putra pertama keluarga Duke Leuwiq, kau harus bersikap sempurna, tidak boleh ada sedikit pun kesalahan! Aku tak ingin nama keluarga ini tercoreng oleh karena makhluk aneh seperti dirimu!"

"Untuk kalian berdua, ibu percaya pada kalian, kalian tidak akan membuat kesalahan, mari kita berangkat sayang...."

Ah, akhirnya ibu berbicara panjang lebar kepadaku. Walau ia hanya memerintahkan hal wajib bangsawan yang menurutku merupakan hal dasar, itu cukup.

"Kak Xavier, apa aku boleh duduk di sebelah kakak di kereta nanti?"

Eh-?

"L-lumier!? Apa yang kau baru saja katakan?" Zander terlonjak dengan permintaan adiknya barusan. Lalu ia menengok ke arah ibu dengan tatapan tak percaya.

"Ibu?" lanjutnya menanyakan apa yang harus dilakukan.

"Um, Lumier... Bukankah lebih baik bila engkau duduk dengan kami? Duduklah dengan ibu, nak."

Crimson MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang