21. He's Gone

158 31 15
                                    

"Apa yang- kau? Richard!?"

Crimson Moon Ch. 21 - Er Ist Weg


Xavier's POV

Langit yang mulai menggelap menandakan bergantinya hari. Selesai membantu Rylee dengan bekerja di ladang, aku segera pergi untuk membersihkan tubuhku.

Hari ini cukup melelahkan, mengingat perjalanan kami baru saja selesai tadi pagi dan putra-putri bangsawan itu telah kembali ke kediamannya. Sudah kubayangkan rasanya mengerjakan 200 lembar kertas dan menandatanganinya.

Rencanaku untuk beristirahat segera setelah makan malam seharusnya menjadi kenyataan, kalau saja suara ketukan pintu di depan rumah Rylee tidak terdengar.

"Siapa itu?" tanya Rylee yang baru saja akan meraih piring untuk dicuci.

"Entah, biar aku saja yang lihat," tawarku disetujui oleh Rylee.

Aku menyeka mulutku lalu berjalan menuju pintu kayu itu. Ketika hendak membuka pintu, orang-orang di balik pintu itu mengejutkanku. Ya, empat orang bangsawan tadi pagi datang lagi ke mari.

"Uh-"

"Selamat sore Tuan Xavier," sapa Mason dengan senyum lebarnya.

Aku mengangguk dengan perasaan heran. Seseorang dengan tudung di belakang mereka mengeluarkan rasa yang familiar.

"Apa yang-"

Baru saja aku akan menanyakan kepada mereka; mengapa mereka ke mari lagi dan siapa orang itu, pria itu membuka tudungnya.

"Senang melihat Anda lagi, Tuan muda Xavier .. Kami merindukan Anda."

"Kau? Richard!?"

Aku tidak yakin apakah sekarang aku bermimpi atau tidak. Mengapa Richard ada di sini?

"Siapa?" tanya Rylee dengan cukup kencang dari dalam rumah.

Aku tersadar dari lamunanku dan membalas pertanyaan Rylee. "A-ah, bukan siapa-siapa. Aku akan ke depan sebentar," seruku padanya.

"Baiklah," balasnya paham.

Aku mengajak mereka semua untuk pergi ke tempat sepi yang cukup jauh dari rumah Rylee maupun penduduk daerah sini, tempat di mana aku terbiasa bersantai sendirian, tempat pertama kali diriku tiba di daerah ini. Pohon tunggal rimbun itu.

"Berbicaralah, bagaimana bisa Richard datang ke sini!?" tanyaku langsung kepada mereka.

Richard mengangkat satu tangannya pelan lalu membungkuk meminta izin untuk membiarkan dirinya yang berbicara. Yang lain mengangguk paham lalu mundur beberapa langkah ke belakang.

Aku menunggu penjelasan dari Richard sambil bersandar pada pohon tunggal itu. Richard menunduk lalu memulai penjelasannya.

"Richard menghadap Tuan muda Xavier Zchutten von Leuwiq. Akhirnya hamba dapat melihat Anda lagi. Sepertinya Anda baik-baik saja? Hamba lega melihat Anda sehat dan hidup dengan baik di sini. Juga ... sepertinya Anda sudah berubah ya?"

Berubah? batinku heran karena ucapannya barusan.

"Apa maksudmu dengan berubah?" tanyaku sebelum Richard melanjutkan penjelasannya.

Crimson MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang