20. Fall of The Leuwiq's Head

178 32 15
                                    

A/n: ini asli no kw-kw, enjoy~ ╮(─▽─)╭ 


Perjalananku, Rylee, serta anak-anak bangsawan yang entah bagaimana bisa menjadi teman kami dan sebuah tim yang juga entah mengapa terbentuk itu telah berakhir. Kami menjelajahi kekaisaran dalam waktu sekitar 2 bulan.

Keadaan kekaisaran ternyata memiliki banyak sekali sisi dan aspek yang berbeda. Dari bagian terbelakang kekaisaran, segala sisi-sisinya sampai ke kapital. Tentu saja kami menyamar saat berada di kapital. Rakyat di kapital pasti akan membuat kegaduhan beserta beredarnya rumor-rumor.

Dengan penjelajahan selama 2 bulan lalu, kami telah belajar dan mengamati banyak hal. Setidaknya itu menjadi pengalaman yang berguna bagi diri kami masing-masih yang statusnya adalah putra dan putri bangsawan. Ekhem, selain dari mantan putra bangsawan dan seorang rakyat tentunya.

"Aku masih tidak paham bagaimana mereka bisa bersikap santai denganmu."

Aku menoleh ke arah Rylee. Andaikan bisa kujelaskan padamu tentu kau akan mengerti, batinku dalam diam.

"Jadi, apa yang kita lakukan sekarang?" tanya Mason pada kami dan yang lainnya.

Linden merogoh sesuatu dari sakunya lalu mengeluarkan sebuah jam saku. "Kami harus segera kembali menuju kediaman masing-masing. Aku sudah bisa membayangkan betapa banyak tumpukan pekerjaan kertas yang harus ditulis nanti," ujarnya menghela nafas.

"Ugh, bisa kubayangkan," timpal Morgan dan Mason bersamaan.

Ivy mengangguk setuju, "2 bulan jauh dari meja kerja ya? Sudah pasti melebihi dari 200 lembar."

Rylee membulatkan mata, "s-sebanyak itu?" Yang lainnya mengangguk lelah.

Aku tersenyum dalam diam karena semenjak diriku diusir dari keluarga Leuwiq, aku tak perlu mengerjakan tugas-tugas melelahkan itu.

"Setidaknya bersenang-senanglah sebelum semua itu terjadi. Kami akan pastikan kau akan kembali."

Rylee menaikkan sebelah alis bingung. Aku tidak menanggapi perkataan Mason. Yang lainnya menahan diri untuk tidak menggetok kepalanya. Hari ini cukup melelahkan.

"Baiklah, kami akan kembali sekarang. Terima kasih atas kesempatan dan waktu anda dalam penjelajahan 2 bulan ini, Nona Rylee," ucap Morgan sambil tersenyum.

"Ah tidak. Sebaliknya, sungguh suatu kehormatan bagiku untuk melayani anda sekalian. Terima kasih juga atas waktu 2 bulan itu," balas Rylee.

Kami semua membungkuk kepada satu sama lain.

"Kami akan kembali, tolong jaga diri kalian."

Aku mengangguk pelan, "harap tuan dan nona berhati-hati dalam perjalanan kembali menuju kapital."

Kami menghormat untuk terakhir kalinya dan mereka pun pergi dari daerah ini.

"Mari masuk," ajak Rylee padaku. Aku mengangguk.

Ketika akan masuk ke dalam rumah Rylee, langkahku terhenti. Angin kencang berhembus ke arahku. Aku menutup sebelah mata dan menoleh.

"Perasaanku tidak enak."

🍁🍁🍁

Lumier's POV

Hampir 3 bulan sudah berlalu semenjak kakak pergi dari kediaman ini. Sungguh aku merindukannya. Entah berapa kali kalimat itu telah kuulang, rasa rinduku kepada sosok lelaki tinggi yang berbeda 6 tahun lebih tua dariku itu meresahkan diriku.

Harusnya aku merasa tenang dan mempercayakan semua itu kepada kakak. Kakak berjanji akan kembali namun keadaan di sini tidak dapat menenangkan diriku. Ayah dan ibu tidak peduli sama sekali tentang kakak. Berbagai pertanyaan selalu muncul di benakku, mengapa mereka membenci kakak? Kakak bukan monster. Sekalipun ia monster, aku akan tetap menyayanginya. Kakaklah orang yang selalu berada di dekatku, setidaknya sebelum ia diusir.

Crimson MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang