Pandanganku menggelap. Aku tidak tahu lagi apa yang terjadi setelah itu. Aku hanya berharap tidak ada yang menyadari siapa diriku atau pun berbuat hal buruk kepadaku.
🍁🍁🍁
??? POV
Malam itu aku terbangun. Aku mendengar suara-suara pertarungan kecil di depan rumah milik mendiang ayah dan ibuku. Rasa heran meliputi pikiranku. Di daerah terjauh dari ibu kota jarang sekali dan hampir tidak pernah ada pertarungan seperti ini karena jarang ada orang yang dapat bertarung.
Suara pedang dan beberapa pekikan membuatku terkesiap dan menelan ludah. Aku segera turun dari tempat tidurku dan berjalan menuju ruangan di sebelahku, ruang tidur adik perempuanku.
Aku membuka pelan pintu di depanku dan mengintip ke dalam ruangan, aku menghela nafas lega, adikku masih tertidur dengan pulas. Aku pun menutup kembali pintu ruangannya dan beralih untuk melihat keadaan di luar rumah.
Aku menyibakkan kain tirai di dekat pintu masuk rumah dan melihat 7 orang dewasa dan 1 orang remaja berpakaian aneh. Yang mengejutkan bagiku adalah walaupun pemuda itu dikepung oleh 7 orang yang menurutku jauh lebih tua darinya, ia masih bisa bertahan. Aku menutup mulutku saat melihat dirinya oleng dan pria-pria itu melukainya.
"Apa yang harus kulakukan?" gumamku dalam kegelapan. Aku menunggu saat di mana aku bisa keluar.
Sepertinya harapanku terkabul, entah bagaimana remaja itu berhasil menjatuhkan beberapa orang dan yang lainnya tiba-tiba saja sudah lari pontang panting. Tetapi saat aku melihat ke arahnya lagi, ia sudah jatuh.
Melihat itu aku buru-buru membuka pintu dan berlari ke arahnya. Sebelumnya aku sudah memastikan bahwa keadaan di luar aman atau tidak. Aku bergegas memeriksa keadaan pria itu.
"H-hey, apakah kau baik-baik saja?"
Ia tidak bergerak, nafasnya semakin melambat dan detak nadinya melemah. Aku berusaha memapahnya untuk masuk ke dalam rumahku. Aku mengambil sebuah jubah yang tadi dipegangnya. Aku tidak yakin apakah ini miliknya atau bukan tetapi aku tetap mengambilnya.
Kami tiba di depan pintu rumah, aku memapahnya masuk ke dalam rumahku dan berpikir sejenak. Di mana aku akan membaringkan pria ini? Ide gila muncul di pikiranku untuk menyembunyikannya dari adikku untuk sementara. Aku pun memapah dirinya masuk ke dalam ruangan tidurku.
"Haah... " Setelah berhasil membaringkan pria itu, aku segera mengambil kotak yang berisi banyak obat-obatan. Tak lupa aku mengambil baskom kecil dan kain untuk membersihkan luka-luka miliknya.
Aku membuka pakaian luarnya dan segera membersihkan lukanya. Aku mengobati semua bagian tubuhnya yang terluka. Ketika hendak mengobati area wajahnya, aku baru menyadari bahwa pria dihadapanku ini memiliki visual yang indah.
Aku terdiam menatap parasnya. Ah iya, melihat dari pakaiannya tadi ... Apakah orang ini merupakan seorang bangsawan? Tetapi mengapa ia berada di bagian terbelakang dan terjauh dari pusat kekaisaran? Apakah dia tersesat?
Aku kembali mengobati dirinya. Setelah selesai, aku mengecek keadaannya. Nafasnya, detak jantungnya, dan nadinya sudah membaik. Syukurlah.
Aku bangkit berdiri, meletakkan obat-obatan tadi dan segera menuju ke dapur. Aku perlu menyiapkan makanan baginya agar ia segera pulih.
•
•
•
Aku meletakkan semangkuk sup itu di nakas sebelah tempat tidurku. Aku merenggangkan tubuhku lalu melayangkan pandanganku pada pria itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/235282803-288-k466808.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crimson Moon
Fantasía⚠️NOT BL!! "KELUAR DARI RUMAH INI SEKARANG JUGA!! PERGI DARI SINI! MULAI SEKARANG, KAU BUKAN LAGI PUTRA PERTAMA KELUARGA INI!! KAU BUKAN SEORANG LEUWIQ!!" Deg Detik itu juga, jantungku seperti berhenti berdetak. Apa yang baru saja kudengar? Aku.. ap...