19. X's Crew

172 28 11
                                    

Rylee's POV

"Um, jadi... Apa ini?"

Aku membuka pintu rumahku dan melihat segerombolan orang berpakaian kelewatan mewah berdiri di hadapanku. Apakah ada parade bangsawan di sini!?

"Apa maksudnya ini? Apa yang terjadi Xavier?" tanyaku pada satu-satunya pria yang kukenal itu.

"K-kalian tidak menggunakan bahasa formal? Terlebih tinggal serumah!?" tanya seseorang yang dibawa Xavier.

"Ini tidak seperti yang kalian pikirkan," sergah Xavier kepada pria itu.

"Jadi mereka siapa?" tanyaku pada Xavier.

Xavier berjalan mendekat ke arahku lalu berbalik melihat mereka. "Perkenalkan, mereka adalah .. Ya, bisa dibilang teman-temanku mungkin?"

"Ha?" Aku memandangnya bingung. Mungkin? Lalu ia kenal mereka dari mana? Dan pakaian-pakaian itu.

"Siapa namamu?" tanya seseorang di antara mereka.

"Namaku Rylee, Rylee Caricia," ucapku membalas pertanyaannya.

"Lalu... Kalian ini siapa? Aku merasakan sedikit déjà vu dengan pakaian dan penampilan kalian," ujarku pelan. Mereka ini, tidak mungkin kan merupakan putra-putri bangsawan?

"Ah Nona Rylee ya? Maafkan kami yang tiba-tiba datang ke rumah anda. Perkenalkan, namaku adalah Morgan Eir von Emerld," ujar salah satu gadis itu.

"Ivy Elouise von Emerld, adik kembar Morgan."

"Linden Guin de Catella, senang bertemu dengan anda, Nona Rylee."

"Namaku Mason Ravn von Quinoa. Bolehkah kami izin makan kue di rumahmu?"

"Mason bodoh!"

"Mhm." Tanpa kusadari aku hanya mengangguk pelan mengizinkan. Apa yang mereka sebutkan tadi? Semua nama-nama keluarga itu. Emerld? Catella? Quinoa!? Mengapa pemilik semua nama-nama keluarga bangsawan itu ada di sini?

Aku segera berlutut di hadapan mereka dan itu membuat mereka semua terkejut.

"A-aku, tidak. S-saya mohon maaf bila teman saya membuat kesalahan. Tolong ampuni Xavier, tuan dan nona," pintaku dengan suara bergetar.

Xavier gila! Apa yang kau perbuat sehingga orang-orang atas ini datang ke mari??

"R-Rylee apa yang kau lakukan?" tanya Xavier terkejut.

Aku menatapnya tajam. Apa dia tidak sadar juga?

"Apa yang justru kau lakukan? Mengapa tuan-tuan dan nona-nona muda ini ada di sini!? Memohon maaf lah!" seruku kepadanya. Ia terdiam sejenak.

Sepertinya sekarang ia menyadari kesalahannya. Ia pun berlutut di sampingku.

"Maafkan saya."

End of Rylee's POV

Xavier's POV

Apa yang baru saja dikatakan Rylee... Haaa salahku menyembunyikan semua ini darinya. Baiklah, apa yang bisa kuperbuat. Aku pun berjalan ke arahnya dan berlutut di sampingnya.

"Maafkan saya."

Aku dapat melihat Mason menahan tawanya. Dasar Quinoa. Sedangkan yang lainnya? Mereka terlihat menatap tanah di bawah mereka dengan muka pucat pasi.

Aku harus mencari alasan agar Rylee tidak curiga. Aku harus menyusun semuanya lagi dari awal.

"Rylee dengarkan aku, maaf tapi aku tidak melakukan kesalahan. Aku yang mengundang mereka kemari dengan maksud melayani mereka. Mereka, para tuan dan nona ini membutuhkan tempat beristirahat sejenak," jelasku serealistis mungkin.

Crimson MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang