25. Their Past: Catella, Quinoa, Emerld

133 23 27
                                    

Author's Note:

Terima kasih banyak sebelumnya atas pengertian kalian semua mengenai telatnya chapter ini dipublish. (Ok bukan telat, lebih ke minggu lalu tidak up ╥﹏╥) Alasan chapter ini telat dirilis adalah karena sulitnya alur cerita, maka dari itu author memerlukan waktu lebih banyak untuk memikirkan jalannya cerita. Dan juga karena kesibukan authornya sendiri jadi mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk itu. Info: Untuk tahun-tahun dalam cerita ini, memang sudah tahun 2000-an namun keadaan teknologi masih seperti jaman kerajaan² dahulu😂 maaf bila membingungkan.

*Perlu diperhatikan bahwa cerita ini adalah cerita fiksi. Mohon maaf bila ada kesamaan nama atau tokoh karena sesungguhnya ini adalah murni hasil imajinasi author sendiri. Ide tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia nyata tidak pasti benar, semua hanyalah pemikiran author.

Crimson Moon Ch. 25

Their Past: Catella, Quinoa, Emerld

Masa lalu, tentunya semua orang telah melewati saat-saat itu. Tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, bahkan detik, semua itu adalah waktu yang telah berlalu. Masa lalu, kejadian indah maupun buruk adalah bagian dari setiap diri kita. Tidak ada masa depan sebelum masa lalu dan masa sekarang. Waktu terus berlalu. Semua kesedihan, perasaan senang, bercampur aduk dalam memori ingatan dalam sosok-sosok itu.

Dirimu, diriku, kita semua sama. Ada saatnya bagi kita untuk bergembira, ada pula saat di mana kita jatuh juga kesepian.

"Hey, bagaimana kabarmu? Apakah kau baik-baik saja? Ah, hari ini angin bertiup kencang. Gandakan pakaianmu, jangan sampai kau sakit."

Terkadang ku hanya ingin berkata demikian. Setidaknya seseorang di luar sana pasti merasakannya. Aku melihatnya tersenyum.

Hanya beberapa ucapan, "halo, apa kabarmu, hati-hati di jalan, semangat, terima kasih, maaf." Semua itu cukup untuk merubah suasana hati seseorang. Bukankah itu mudah?

Perhatian dan kasih sayang. Bagaimana rasanya? Ah, apakah itu manis seperti buah beri di musim panas? Apakah itu dapat membuatku tersenyum? Apakah ... Itu dapat membuatmu bahagia?

Kakak, bolehkah aku bertanya? Bagaimana rasanya dipeluk dan ditimang? Bila hujan, apakah api dalam tungku akan menyala? Apakah aku dapat melihat cahaya kuning kemerahan itu? Apakah rasanya hangat. Ah maaf, aku tidak tahu. Hangat itu ... Bagaimana? Apa yang dimaksud dengan kehangatan? Apakah itu seperti roti yang dimakan oleh anak-anak desa itu? Mereka terlihat senang dengan hadiah kecil yang diberikan oleh orang tua mereka itu. Tetapi, itu hanyalah sepotong kecil roti? Apa enaknya roti kecil? Tidakkah mereka makan setidaknya 2 kali sehari?

Aduh... Ah, aku terjatuh. Hey, Kak. Apakah mereka membantumu bila kau terjatuh? Kedua tangan dan kakiku kotor, apakah aku harus membersihkannya sendiri? Hm, ya, aku sudah besar. Aku tidak perlu mereka, aku adalah anak yang mandiri.

Haa, obat itu, aku tidak mau memakainya. Perih, sakit. Bolehkah aku tidak memakainya? Infeksi? Eng, haruskah? Um, baiklah. Aku tidak merasakan apa pun. Ini hanya air bukan? Ya, air.

Huh? Mengapa ada air jatuh ke pipiku? Apakah atap ruangan ini mulai bocor? Tapi tidak ada rintikan air yang jatuh ke kepalaku, aneh.

Jarum dalam benda itu terus berputar. Heh, lihatlah diriku. Bukankah dahulu meja itu lebih tinggi dariku? Sekarang situasinya sudah berbalik ya? Pakaian-pakaianku yang dahulu sudah tidak bisa lagi kupakai. Bibirku tertarik ke atas, sepertinya sarafku tidak bisa ku ajak kerja sama.

Crimson MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang