Aku berjalan kembali menuju rumah Rylee. Langit sudah mulai menggelap, lampu-lampu jalanan mulai bersinar. Pemandangan yang kusukai.
"Kau sudah pulang? Selamat datang kembali!"
Sambutan itu... Kalimat itu, tidak ada mengucapkan kalimat itu dengan tulus kepadaku. Orang yang menggunakan kalimat itu biasanya hanyalah pelayan setiaku Lilac dan Richard. Hah, aku rindu rumah. Tapi, apakah tempat itu layak disebut rumah?
"Aku kembali," balasku. Rylee tersenyum.
"Whoa, kau mengganti pakaianmu?" tanyanya bingung.
"Hm? Mengapa? Bukankah aneh bila aku memakai pakaian seperti itu? Aku bisa dikira seorang bangsawan nanti," kekehku menghindari kenyataan.
Rylee hanya bergumam lalu mengajakku masuk ke dalam. Aku mengangguk.
"unser Meister, unser Retter...."
Langkahku berhenti. Suara itu lagi.
"Siapa kau?"
Aku memindai seluruh area sekitar Rumah Rylee tetapi aku tidak melihat seorang pun di sekitar situ. Angin berhembus pelan, suara gesekan ranting dengan daun pohon terdengar jelas di tempat sunyi itu.
"Tunjukkan dirimu, apa yang kau inginkan dariku?" tanyaku lagi.
"Tuan...."
"Siapa?"
Suara halus itu memanggilku lagi. Tetapi siapa? Aku tidak dapat melihat siapa-siapa di situ.
"Xavier? Kau tidak masuk ke dalam?"
Rylee? Ah, aku kehilangan jejak suara tadi.
"Mhm mari masuk," ujarku sambil melangkah ke dalam. Aku memutar kepalaku sejenak, aku akan keluar lagi nanti.
🍁🍁🍁
"Apakah makanannya lezat?"
Aku melirik ke arah perempuan itu dan mengangguk. Ia terlihat lega.
Lise meneguk sup dalam mangkuknya lalu bangkit berdiri. "Kakak, aku sudah selesai. Ayo bacakan aku dongeng pengantar tidur!" pintanya sambil menarik lengan Rylee.
"Ah tunggu sebentar, kau duluan saja ke kamar ya? Kakak akan merapikan ini terlebih dahulu."
Lise mengangguk lalu berlari kecil menuju kamarnya.
Aku mengelap mulutku menggunakan kain kecil, "perlu bantuan?" tanyaku pelan.
"Hm, bolehkah?" tanya Rylee ragu. Aku mengangguk, "tentu. Tubuhku sudah membaik, pekerjaan kecil seperti ini tidak masalah," ujarku sambil mengangkat piring.
Aku merapikan meja makan lalu menaruhnya di tempat cucian, Rylee mencuci peralatan kami. Setelah memberikan semua itu pada Rylee, aku melangkah keluar rumah dengan maksud mencari suara tadi.
Keadaan di luar pada malam hari sama sunyinya dengan malam-malam sebelumnya. Aku berjalan ke arah bukit kecil dengan pohon yang sebelumnya aku kunjungi pada hari di mana aku pertama kali tiba di tempat ini. Pikiranku hanyut dalam ketenangan malam.
Sudah 3 hari semenjak diriku diusir dari kediaman Duke Leuwiq dan entah mengapa aku menyukai kehidupan seperti ini. Kehidupanku tenang. Walau keselamatanku lebih mudah terancam, asal tidak ada yang mengetahui siapa diriku ... Ya, aku akan baik-baik saja. Dan tentunya aku tidak akan mendengar suara ibuku dan hinaan anak-anak bangsawan lainnya. Sempurna.
Aku menutup kedua mataku kemudian membaringkan tubuhku di rumput.
"Ha...."
Kapan lagi aku akan merasakan kehidupan damai ini?
![](https://img.wattpad.com/cover/235282803-288-k466808.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crimson Moon
Fantasy⚠️NOT BL!! "KELUAR DARI RUMAH INI SEKARANG JUGA!! PERGI DARI SINI! MULAI SEKARANG, KAU BUKAN LAGI PUTRA PERTAMA KELUARGA INI!! KAU BUKAN SEORANG LEUWIQ!!" Deg Detik itu juga, jantungku seperti berhenti berdetak. Apa yang baru saja kudengar? Aku.. ap...