2 hari setelah kejadian di pesta, aku menerima sebuah surat dari Alle. Ia bertanya mengenai keadaanku dan ia mencemaskan tentang alergiku. Rupanya ia masih ingat tentang kelemahan mendadak milikku itu. Aku pun membalas suratnya dan mengabarkan bahwa sekarang aku baik-baik saja.
Keadaanku membaik tetapi tidak dengan keadaan di luar sana. Kekaisaran menjadi cukup gempar dengan adanya seorang putra bangsawan yang diracuni dalam pesta yang diadakan di istana.
Keluargaku? Ah~ kalau kalian berpikir ayah dan ibu akan gempar lalu mencari tahu siapa yang meracuniku, itu pasti merupakan sebuah kesalahan besar. Sudah kukatakan mereka tidak peduli padaku bukan?
Di kediaman ini, hanya ada 4 orang yang peduli kepadaku. Lilac, Richard, dan Alfred. Sampai saat ini, aku tidak paham bagaimana mereka dapat melayaniku dan menerimaku. Orang terakhir, Lumier... Adikku yang satu itu, ia berbeda. Entah bagaimana, walau ia selalu dikelilingi oleh ajaran ibu dan Zander tetapi ia masih tetap beralih kepadaku.
Ah sudahlah. Sepertinya karena kejadian-kejadian dekat beberapa hari lalu, aku jadi memikirkan banyak hal.
Aku memilih untuk berdiri lalu berjalan menuju deretan rak-rak bukuku. Aku mengambil buku tua berwarna abu-abu pekat berukiran setengah lingkaran yang dahulu aku benci itu. Terakhir kali kubaca buku ini, 8 tahun yang lalu kah? Sebelum kontes berburu.
Aku membawa buku itu lalu duduk di meja kerjaku. Aku menarik salah satu laci di bawah meja kemudian mengeluarkan lembaran-lembaran kertas yang berisi tulisan tanganku.
Aku tidak tahu apa yang kupikirkan namun lembaran-lembaran kertas ini, semua ini merupakan penelitianku terhadap sesuatu yang kubenci sejak dulu. Tentang benda langit itu, tentang bulan.
•
•
•
Hari-hari berikutnya kulewati dengan biasa-biasa saja namun sifat ibu semakin berubah. Aku merasa ibu semakin membenciku. Aku tidak tahu apa alasannya tetapi perasaanku kembali tidak enak.
Hari-hari ini juga aku kembali berlatih pedang dengan Alfred. Ia berkata bahwa aku sudah tidak perlu lagi latihan dengannya, keterampilan turunan keluarga Leuwiq milikku sudah terasah dengan sangat baik. Aku pun berterima kasih kepadanya atas bantuannya selama hampir 15 tahun aku belajar menggunakan senjata.
Di saat senggang, aku berusaha untuk mengorek dan mencari informasi tentang kejadian di pesta kedewasaan beberapa hari lalu. Tetapi hasilnya nihil. Tidak ada orang tersangka yang dapat membuktikan bahwa merekalah yang meracuniku. Kejadian itu benar-benar misterius.
Aku menemui Lumier seperti biasanya, kali ini tanpa ada gangguan. Aku semakin yakin sesuatu sebenarnya salah. Hingga hal yang kutakutkan sore itu benar-benar terjadi. Sore itu sama parahnya dengan hari di mana aku membuka kedua mataku kepada dunia dan memperlihatkan kutukan yang sepertinya akan terus berada pada diriku.
🍁🍁🍁
*mohon putar lagu di bawah ini untuk pengalaman membaca yang lebih baik ^-^
"Bukankah sudah kubilang, JANGAN PERNAH MENUNJUKKAN PARAS TERKUTUKMU ITU DI HADAPANKU!?"
"Maafkan aku ib-"
"JANGAN PANGGIL AKU DENGAN SEBUTAN ITU! UCAPAN ITU TAK PANTAS KELUAR DARI MULUT KOTORMU ITU!"
"Maaf Nyonya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crimson Moon
Fantasy⚠️NOT BL!! "KELUAR DARI RUMAH INI SEKARANG JUGA!! PERGI DARI SINI! MULAI SEKARANG, KAU BUKAN LAGI PUTRA PERTAMA KELUARGA INI!! KAU BUKAN SEORANG LEUWIQ!!" Deg Detik itu juga, jantungku seperti berhenti berdetak. Apa yang baru saja kudengar? Aku.. ap...