SUFFERING 30

2.9K 135 25
                                    

Hppy Reading!

.
.
.
.
.

Selesai mengantar kan Lia pulang, Alvaro langsung masuk ke kamar nya dan merebahkan diri di kasur empuk nya. Ia menatap langit langit kamar nya.

"Aduh kapan ya gue bisa milikin Lia?" Gumam nya sembari tersenyum membayangkan wajah Lia.

"Pengecut banget sih lo, tinggal tembak aja. Tapi kapan ya?" Ucap Alvaro bercengkrama kepada dirinya sendiri.

"Besok! Deal besok! Oke mandi trus siapin diri lo!" Ucap Alvaro langsung lari menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.

...

Alvaro sudah mempersiapkan untuk menembak Lia besok. "Semoga lo suka ya" Ucap nya dengan senyuman yang manis dengan memandang benda di depan nya.

Alvaro keluar dari kamar nya untuk menuju ruang keluarga, sudah di pastikan di sana sudah ada bunda dan kakak laki laki nya.

"Bun" Ucap Alvaro manja langsung meletakkan kepala nya di atas paha bunda nya.

"Kenapa nih?" Tanya Bunda nya dengan mengelus kepala anak bungsu nya.

"Ada mau nya tuh bun" Ucap kakak laki laki nya yang bernama Refi dengan melirik ke arah Alvaro.

"Brisik lo!"

"Bun, gimana cara nembak cewek?"

"Ka--"

"Astagfirullah dek! Lo mau nembak siapa? Masih kecil dek jangan main tembak anak gadis orang. Tar gue iri liat nya!" Ucap Refi yang semula menyandar di bahu bunda nya langsung menegakkan badannya.

"Lo dari tadi rese bener ya bang! Gw ngomong ama bunda bukan lo!"

"Shut, udah. Emang nya kamu mau nembak siapa?"

...

Setelah berkunjung ke rumah Alvaro, Lia langsung masuk ke kamar mandi karena badan nya sangat lengket. Ia sangat bahagia hari ini karena ia mendapat kan kembali kasih sayang ibu, walau tak seindah kasih sayang ibu kandung nya. Ibunda Alvaro  sangat mengetahui Lia,dari kejadian yang menimpa Lia sampai sekarang. Setelah beberapa menit ia berada di dalam kamar mandi, ia keluar dengan baju piyama nya. Ia menyisir rambut sebahu nya.

Drt.. Drtt..

Dengan sigap Lia mengambil handphone nya dan nama yang tertera di sana adalah Ihsan, abang nya.

"Tumben nih abang ngirim pesan, biasa nya juga langsung nelpon"

Lia membuka pesan dari abang nya.

Bg Ihsan❤

Lia apa kabar? Baik kan?
Inget pesan abang ya, jaga kesehatan, makan yang teratur jangan begadang begadang!

Li, Raka lagi sama abang nih lagi jalan jalan. Abang cuma mau kasih tau 1 bulan lagi abang bakalan pulang, karena proyek nya udah mau selesai. Tpi abang di sana cuma sebentar gak lama.

Yaudah, see you ya!

Lia tersenyum bahagia sambil loncat loncat di atas kasur nya." Yey abang pulang! Yey abang pulang!"

"Non, makan dulu yu non" Ucap Bi inah dari depan pintu. Lia langsung menghentikan aksi nya dengan merapikan rambut nya yang kemana mana.

"Iya bi," Ucap Lia langsung keluar dari kamar nya.

....

Malam pun tiba, Lia sedang duduk di balkon kamar nya menikmati langit yang di hiasi bulan dan bintang di temani coklat hangat nya. Senyum bahagia nya tak pernah luntur dari bibir nya.

Drt.. Drtt

Lia mengalihkan tatapan nya ke handphone yang berada di samping nya.

"Siapa sih?" Ucap Lia bingung, karena nomor nya tak berada di kontak milik nya.

"Halo"

"..."

"Hah? Kok bisa bun?"

"..."

"Oh yaudah Lia kesana sekarang"

Lia memutuskan panggilan nya dan dengan cepat ia mengambil sweater hitam milik nya dan langsung pergi.

....

Hai semua, aku up lgi.

Kalian punya tele? Mutualan yuk.
@Icharaffina.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SUFFERINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang