Chapter 19

2.2K 127 2
                                    

"Bi, Pak, mau pesen apa?" Tanya Lia.

Pak bejo dan Bi Inah memang suami istri. Mereka juga sudah lama bekerja dengan Orang tua angkat nya Lia. Dari Ihsan berumur 1 tahun.

Kini Lia, Raka, Bi Inah dan Pak Bejo sedang berada di restourant milik Mama angkat nya dan sekarang di wariskan ke diri nya.Sebenarnya mereka tak mau makan bersama dengan majikan nya karena merasa tak enak dan memang tak pantas, tapi majikan nya tetap memaksa dan ia mengancam bahwa gaji nya akan di turun kan. Mau tak mau mereka menuruti nya.

"Terserah non, Bibi gak tau makanan nya apa aja. Bibi kan gak pernah kesini." Ujar Bibi dengan cengengesan.

"Mulai sekarang, bibi dan pak bejo akan sering ke sini, kita makan bareng bareng."

"Gak enak lah sama Non," Kini Pak bejo yang menjawab.

"Gak papa lah pak, Yaudah Lia pesen dulu ya."

"Mbak!"

"Iya non Lia, Mau pesan apa?" Tanya sang pelayan.

"Fried chiken nya 4 sama Jus jeruk 4 ya mbak,"

"Saya ulangi, Fried chiken nya 4 sama esjeruk 4" Ujar pelayan yang di anggukin oleh Lia. Pelayan tersebut langsung berlenggang pergi.

"Non, Bapak boleh tanya gak?" Tanya Pak bejo dengan menggaruk tengkuk nya.

"Iya pak, mau tanya apa ke Lia?"

"Em, Non Lia sekarang udah pernah ketemu sama Sodara kandung neng atau bapak ibu non?" Tanya Pak bejo ragu ragu.

"Em, Lia si udah pernah ketemu sama abang Ryan dan bang Kevin. Cuma belum ketemu sama mama papa."

"Lho, Non Lia kapan ketemu sama abang abang Non?"

"Bang Ryan itu kakak kelas nya Lia. Nah kalok bang Kevin itu kepala sekolah nya Lia. Kayak nya bang Kevin udah tau bahwa Lia adek nya. Eh tapi gak di anggap sih" Ucap Lia dengan tertawa miris di akhir kata.

"Oh, jadi yang nganter Non tempo hari ke rumah sakit itu nama nya kevin, Abang pertama nya Non?" Tanya Bi Inah yang kini memandang lekat Lia.

"Iya Bi, itu abang nya Lia." Percakapan mereka Tak di dengar oleh Raka karena ia sibuk bermain handphone milik Lia.

"Eh Non, Itu bukan nya temen non ya?" Ucap Bi Inah menunjukan Meja yang di duduki oleh empat Remaja laki laki.

"Yang mana bi?"

"Itu yang pakai baju biru, Itu kan pernah main ke rumah non."

"Oh itu Kak Ryan, Abang nya Lia bi"

"Hah?" kejut pak Bejo dan Bi inah memerhatikan pahatan wajah Ryan.

"Iya ya, mirip banget kayak non Lia." Ucap Pak bejo menatap Lia dan Ryan bergantian.

"Nah yang Di sebelah bang Ryan itu yang pake baju abu - abu itu Bang Andre, sepupu nya Lia." Ucap Lia yang memperhatikan Andre hangat. Sungguh ia sangat rindu dengan Andre.

Bi inah yang mengerti sorot mata Lia pun mengelus pundak Lia "Udah lah non,"

Lia kembali menghadap Pak bejo dan Bi Inah. Lia melihat jelas tatapan terkejut dari Bi Inah dan Pak bejo.

"Non! Non mimisaan!" pekik Bi Inah langsung mengambil tisu yang memang tersedia di meja.

Berbanding terbalik dengan Bi Inah, Lia santai dan terlihat biasa saja.

"Bi, pak Lia ke toilet dulu ya" Ucap Lia yang di angguki Oleh mereka.

Lia berjalan santai sambil memegang tisu yang berada di hidung nya untuk mencegah darah mengalir.

"Kenapa harus sekarang?" Gumam Lia tanpa menyadari ia nabrak seseorang yang ia yakini lelaki.

"Aw.."

B E R S A M B U N G

SUFFERINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang