Suffering 3

3.7K 220 1
                                    

"Lia, Kantin yuk!" Ajak Aulia kepada teman baru nya.

"Gak mau ah, kamu aja, aku di sini aja"

"Kenapa?"

"Gak papa" Ucap Lia menggeleng kepala sembari tersenyum.

"Yaudah gue ke kantin dulu ya! bye!"

Perut nya sangat lapar tapi menolak ajakan Aulia? Ya! Sekarang dia harus berjaga jaga jika mempercayai orang karena ia tak ingin kejadian itu keulang kedua kali nya.

Lia merasa Aulia itu baik dan dia nyaman dekat dengan Aulia. Tapi Kita tak bisa percaya begitu saja.

"Untung aku bawa bekal" Gumam Lia beranjak dari duduk nya berjalan menuju taman belakang.

Eh sebentar. Kok tau taman belakang? Ya! karena Aulia sudah memberi kan Arah arah ke berbagai tempat. Ia hanya mangut mangut tanda mengerti.

Ia duduk di bawah pohon rindang dan teduh dengan memakan bekal nasi goreng yang ia buat.

"Boleh duduk sini?" Tanya seseorang yang telah duduk di samping Lia.

Lia menelan Saliva nya susah payah melihat siapa yang duduk di sebelah nya.

"Boleh kok kak" Ucap Lia gugup.

"Gak usah gugup gitu sama gue, sans aja. Lu masih inget kan sama gue"

"Gak. Emang kakak siapa?" Alibi Lia menahan tangis nya.

"Gue Ryan yang tadi pagi ketabrak ama lo" Lia hanya mangut mangut.

"Kakak mau?" Ucap Lia menyodorkan nasi goreng tersebut. Ia memang sengaja membawa dua porsi. Kata nya 'siapa tau ada orang yang kelaparan di jalan, Aku beri deh makanan nya' Sungguh mulia kah hati nya:)

"Gak deh,Lagi gak mood makan"

"Gue boleh cerita?" Tanya Ryan menatap dalam manik mata Lia.

"Boleh. Emang tentang apa?" Ucap Lia memutus kontak mata nya.

"Tentang keluarga gue"

"Jangan kak! Itu kan privasi Kak!" Ucap Lia sedikit terkejut.

"Gak papa, gue percaya sama lo"

"Yaudah cerita aja"

"Ekhm. Jadi gue punya adek perempuan Nama nya Anggilia permata Alexander.Dia orang nya ceria, cantik banget. Gue sayang sama dia" Ucap Ryan menjeda.

"Saat itu gue,Adek gue yaya, sama Andre sepupu gue lagi main di taman. Saat itu adek gue minta beli eskrim"

Flashback

"kak yayan! Beli eskrim dong!!" Ucap Gadis kecil merengek kepada sang kakak.

"Bentar dulu.. Aku juga mau ikut, lagi pake sepatu nih" Ucap kakak sepupu bernama Andre.

"Udah! Yuk kita pergi!" Ucap Andre berbinar.

"Eh, kalian gak usah ikut,biar aku aja yang beli" Ucap Kakak bernama Ryan.

"Yakin kakak gak mau kita temenin?" Tanya gadis Kecil tersebut.

"iya"

"Yaudah, kita duduk di kursi panjang dulu ya kak"

15 menit berlalu.

"Kak ryan mana ya?" Tanya Andre kepada Lia.

"Gak tau, kok ngak muncul muncul?"

"Kita samperin aja yuk"

Mereka berdua berjalan dengan bergandengan tangan menuju tempat tukang eskrim.

"Loh, kok gak ada tukang eskrim di sana?"

"Gak tau"

"KAK RYAN!!" Teriak mereka berdua ketika melihat Kakak nya berlumur darah di Lengan nya dan pisau berada di sebelah lengan kaka nya.

"Kak andre hiks.. Cari bantuann!!"

Gadis cilik itu berlari kecil menuju Kakak nya, ia menatap nanar pisau tersebut lalu memegang nya

"Ada apa ini?!!" Ucap Wanita paruh baya.

"Kau! Kau pembunuh! Kau telah membunuh Anak ku! Sekarang kau pergi dari rumah Ini!!" Sentak Pria paruh baya Lalu menampar pipi gadia berusia 7 Tahun tersebut.

Plak!

"Pergi kau!!"

Gadis kecil itu memandang tak percaya keluarga nya. Dan menatap sendu kakak nya yang bersimpah darah

"Bang Kevin Kecewa sama Kamu!" sentak kakak pertama nya.

"Ab.. ang Liaa gak hiks.. Ngapa nga.. Pain Bang Yayan"

"Tante itu ga--" Ucap Andre terpotong.

"Kau jangan ikut campur!!" Sentak mama nya.

Plak!

Mama nya kembali menampar anak gadis yang terisak kuat.

"Pergi kamu! Kamu bukan keluarga kami lagi!!Jangan pernah menginjak kaki kamu di rumah kami lagi! Dan kamu bukan keluarga Alexander!!"

"Mah, pah Lia Moo..honn"

"PERGI!!"

...

SUFFERINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang