Suffering 28

2.8K 129 7
                                    

HAPPY READING!



"Gue punya kepribadian ganda"

"Hah? Maksud Al gimana?" Tanya Lia bingung dengan ucapan yang barusan di ucapkan Alvaro.

"Gue punya penyakit gangguan identitas disosiatis atau di sebut kepribadian ganda. Biasa nya penyakit itu lebih sering muncul pada malam hari. Jiwa gue yang satu nya nama nya Daniel. Dia orang nya kasar, Gak suka orang baru, Jangan pernah ganggu dia kalok dia punya masalah atau pikiran nya lagi berantakan. Itu menyebabkan hal yang berbahaya.Dia juga akan melakukan semena mena apa pun yang membuat nya senang." Ucap Alvaro menjelaskan dengan kepala menunduk. Ia baru kali ini menceritakan penyakit nya kepada teman nya. Yang tau tentang penyakit nya adalah orang tua dan kakak laki laki nya.

Jika malam hari, Ayah, ibu atau pun kakak nya tak berani menatap Alvaro karena mereka tau itu bukan Alvaro tapi Daniel.

Lia tahu penyakit itu. Ia pernah membaca buku di Perpustakaan tentang penyakit itu.

"Kalok jiwa kamu di ganti oleh Daniel, apa ciri ciri nya?"

"Lo liat mata gue sekarang" Lia menuruti nya dan mendongak menatap mata Alvaro.

"Ka--"

"Em Lia tau" Ucap Lia memotong ucapan Alvaro.

"Apa?" Tanya Alvaro lebih mendekat Lia.

"Kalok mata Al hitam pekat, kalok mata nya Daniel itu cokelat terang"

"Good" Ucap Alvaro mengacungkan jari jempol nya dan nengacak rambut Lia.

Hal itu tentu saja membuat jantung Lia bergedup kencang. Pipi nya memenas, dan memakan Nasi goreng nya dengan cepat sesekali melirik Alvaro yang menatap nya dengan menahan tawa.

"Hahaha, lo salting lucu juga" Ucap Alvaro dengan ketawa pecah. Hal itu tambah membuat Lia malu.

"Ih Al, Lia maluu" Ucap Lia menutup wajah nya dengan kedua tangan nya.

Ketawa Alvaro makin pecah dengan memegang perut nya. "Al, udah dong ketawa nya, Lia tambah maluu" Ucap Lia memukul pelan Bahu Alvaro.

"Iya iya, Kita jalan yuk hari ini" Tanya Alvaro menghentikan tawa nya.

"Jalan kemana?" Tanya Lia menghadap Alvaro.

"Kemana aja yang lo mau" Ucap Alvaro membuat Lia mengangukan kepala nya.

"Siapa aja yang jalan bareng kita?" Tanya Lia membuat Alvaro mengehela nafas nya.

"Kita berdua aja Li, Kemana gitu" Ucap Alvaro.

"Oh" Ucap Lia menganggukan kepala nya.

"Oh doang, mau gak?" Tanya Alvaro kesal.

"Mau gak ya?" Ucap Lia mempermainkan Alvaro. Ia sangat suka melihat wajah kesal Alvaro.

Alvaro yang kesal menarik nafas dan membuang nya "Mau gak? Kalok lo sibuk juga gak papa gue batalin" Ucap Alvaro menahan kesal melihat wajah tengil Lia.

"Kayak nyaa Lia gak bisa"

"Yaudah" Ucap Alvaro.

"Ck, Lia belum selesai ngomong" Ucap Lia.

"Lia gak bisa kalok belum izin sama Bi Inah" Ucap Lia dengan terkekeh kecil.

"Bilang kek dari tadi" Ucap Alvaro mulai mengelitik tubuh Lia.

"Hahah, Al udah geli taukk"

"Biarin"

"Al udahh, nanti Lia ngompol"

"Biarin salah sendiri buat gue kesel"

"Al udah Lia capek" Ucap Lia dengan memukul Bahu Alvaro lumayan keras.

"Ish Lia sakit tauk," Ucap Alvaro mengusap bahu nya yang baru saja mendapatkan pukulan lumayan keras.

"Biarin" Ucap Lia menirukan Alvaro.

"Hahaha, Lia lo mau bales dendam?" Tanya Alvaro meliuk liuk kan tubuh nya karena terkena kelitikan Lia.

"Lia Stop, geli tau"

"Biarin"

Setelah itu mereka tertawa bersama menatap depan dengan senyum mereka. Di balik pohon besar dan gagah tersebut ada seseorang yang menatap benci ke arah Lia. "Tunggu pembalasan gue!" Gumam seseorang tersebut dengan tajam langsung meninggalkan pohon tersebut.

...

Yey up lagiii

Icha mau double up ni, tapi chapter selanjut nya khusus Alvaro.

Jangan lupa vote ya biar ide nya makin kemana mana.

SUFFERINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang