Area Adult Content ⚠
Bijak ya sahabat 😉
_________"Aven... Ven.. kenapa? Kenapaa kau lakukan hal ini...hiks..hikss....aku..aku begitu membencimu!..." racaunya
"Ven..Ven...AVENO JANGAN TINGGALKAN AKU!!" jeritnya yang terdengar begitu terluka.
Sebegitu sakitnya perasaan Jisi. Aven yang dicintainya ternyata tidak mengakuinya.
"JISI! JISI HEI AYO BANGUN! JISI HEI, ADA APA DENGANMU! JISI!!" hardik Sheryle yang tengah berusaha untuk membangunkan Jisi dari mimpi buruknya.
"Jisi heii! Ku bilang bangun.. JISI APA KAU MENDENGARKANKU." Menepuk Bahu gadis itu.
"Ven..Aven...AVENO!" jerit Jisi lalu terbangun dari tidurnya.
"Hei ada apa denganmu? Kau mimpi buruk Jisi?" tanya Sheryle nampak khawatir.
Jisi menatap sejenak sahabatnya itu lalu dengan cepat memeluk erat tubuhnya.
"Sstt..Tenangkan dirimu. Semua baik-baik saja hm," Mengusap lembut bahu Jisi.
"Tenanglah, Kau hanya bermimpi tidak apa-apa. Ada aku disini. Tenanglah." bisik Sheryle.
Ketika dilihatnya Jisi yang sudah mulai tenang. Dengan perlahan Sheryle mengendurkan pelukannya.
"Kau bermimpi buruk?"
"Hmm."
"Tenanglah itu hanya mimpi tidak nyata."
"Tapi rasanya...sepertinya Sheryle. Aku..aku seperti baru saja merasakannya. Itu terasa sangat nyata dalam mimpi itu."
"Tenanglah semua akan baik-baik saja. Sekarang ayo tidur lagi." bujuk Sheryle.
"Ohh astaga Ada apa denganku," desah Jisi, lemah.
"Istirahatlah sekarang, Atau apakah kau mau tidur seranjang denganku?"
"Ehm, Baiklah." Ucapnya lalu kemudian berbaring di kasur Sheryle.
***Malam yang panas sepertinya sebentar lagi akan Aveno rasakan. Bagai candu bagi dirinya sebuah istilah one night stand!
"Hallo Cantik. Apa kau sudah siap sekarang?"
"..."
"Ohh baiklah, Kirimkan alamatmu sekarang."
"..."
"oke,oke. See you sayang."
Aven menutup telponnya.
Ting..nong...
Bell apartemen Sari berbunyi.
Sari yang sedang duduk di sofa, menoleh dengan antusias ke arah pintu masuk unit apartemennya.
Tanpa menunggu lama, wanita itu langsung berlari menghampiri seseorang yang telah ditunggunya.
"Ohh Hai."
"Hmm," jawab Aven seraya masuk ke dalam unit apartement Sari.
Dan tanpa menunggu lama pergulatan panas itu pun terjadi.
Di dalam ruangan yang kita kenal dengan nama kamar tidur di situlah tempat desahan, suhu panas dan kelenjar keringat dari dua tubuh manusia yang sementara melakukan olahraga ranjang, tercipta.
Aven tanpa henti mencecap setiap jengkal tubuh Sari.
Mencoba untuk mencari rasa yang lain, yang tentunya dapat membedakan Sari dengan wanita-wanita penghangat ranjang Aven yang lain.
Sari yang terbawa oleh gelombang kenikmatan yang diciptakan oleh pergulatan mereka berdua seolah-olah sedang menari-nari dengan entengnya di awan-awan.
Halusinasinya untuk bercinta dengan Aven akhirnya menjadi nyata sekarang.
"Emm...shhh...hhh.." desah Sari.
"Shh...Ven....Fasterr Please..."
"Ada apa sayang? Kau begitu menyukainya?"
"Shh...Ven...Ak--akushhh...mo--hon..shh" pinta Sari dengan mata merem melek seperti tak sanggup lagi menahan sesuatu di dalam sana.
Aven sangat menyukai jika teman tidurnya bertekuk lutut padanya.
Mendesah sambil memohon adalah hiburan tersendiri bagi laki-laki Playboy penggemar one night stand yang satu ini.
Entah sudah berapa kali Sari memohon untuk melajukan tempo gerakannya namun belum juga dituruti.
"Memohonlah dengan benar dan jangan terputus-putus oke?"
Dengan cepat Sari menggangguk menyanggupi permintaan tersebut.
"Faster...ple--ahhss...ahh"
"Sekali lagi sayang. Coba sekali lagi."
"Ven...ak--ku..benar--ben--ar...shh..tidak tahann..."
"Baiklahh.."
Aven akhirnya menaikkan temponya, suara berderit dari ranjang seolah mengalun indah bersama dengan desahan yang keluar ketika mereka berdua telah sampai di pelepasan.
Tubuh telanjang Aven ambruk di sisi Sari.
"Terima kasih Aven. Aku sangat menyukainya." tutur Sari sambil tersenyum tulus pada Aven.
"Hm."
***Teriknya matahari begitu terasa di siang hari.
Sari yang tadinya tertidur dengan lelapnya dibangunkan dengan nada alarm yang terpasang di ponselnya.
Perlahan tangan mungilnya mengambil benda persegi panjang itu dan mematikan alarmnya.
"Sejak kapan aku memasang alarm bangun? Apa mungkin Aven?" gumam Sari, bingung.
Satu notifikasi dari Aven muncul di layar ponselnya sekarang.
(Rasa-mu tidak terlalu buruk juga. Sedikit menggugah selera.)
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengenang Luka (COMPLITED)
Romance#ADULT-ROMANCE ⚠ ______ Kalau saja kita bertemu di tempat yang baik, pasti tidak akan ada luka dicerita kita yang kemarin. -Jisi Tidak ada cinta, hanya penasaran. -Aven 1 November 2020 - 14 Juli 2021 -mibrenebon-