17. Nyaman

2K 61 48
                                    

Jisi menatap pantulan dirinya di cermin mini yang sementara dipegangnya.

Tatapan kosong yang tergambar dalam cermin itu.
Perasaannya saat ini sedang kalut.

"Bagaimana jika mimpiku itu jadi kenyataan?"

Jisi menghela napas gusar.
Pria yang menjadi kekasihnya saat ini, Aveno Milano menjadi objek dari kerisauan hatinya saat ini.

Mimpi mengenai Aven yang selingkuh dan lebih memilih wanita selingkuhannya dibanding Jisi, Tentu saja membuat Jisi tidak tenang.

Perlahan pandangan Jisi mengabur, cairan bening yang ada di matanya tumpah entah mengapa.

"Hei apa aku sudah tidak waras. kenapa aku menangis seperti orang bodoh? itu hanya mimpi Jisi. Ingat hanya mimpi!"

Sambil menyeka air matanya, Jisi berdiri dari kursi dalam kamarnya kemudian beranjak pergi meninggalkan tempat itu.

***

Aven menjemput Jisi ketika kekasihnya itu telah selesai dengan tugasnya sebagai seorang mahasiswa.

Di dalam mobil, keduanya diam. Aven yang sibuk dengan menyetir dan Jisi yang sementara larut dalam lamunannya.

Rasa penasaran Aven muncul seketika, Karena tidak biasanya kekasih hatinya ini menjadi sosok yang begitu pendiam jika bertemu dengan dirinya.

"Ada apa sayang? Kamu ada masalah?" ujar Aven sambil tersenyum lembut menatap sekilas Jisi yang saat ini duduk diam disampingnya.

Tidak ada sahutan dari Jisi. Sebegitu larutnya dia dengan pikirannya saat ini?

"Jisi sayang? Ada apa,hm?"

Jisi hanya menggelengkan kepalanya tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan kekasihnya itu.

Aven yang semakin dibuat penasaran oleh sikap Jisi saat ini.
Dengan terpaksa menghentikan laju mobilnya dan menepi di pinggir jalan raya.

Aven menoleh ke arah Jisi. "Jika ada masalah katakan padaku. Jangan diam membisu seperti ini sayang, kau tau aku khawatir jika melihatmu diam seperti ini." ujar Aven memasang wajah memelasnya.

Jisi sekilas menatap Aven, namun niatnya dia urungkan.
Sambil terus memilin jari-jari tangannya dia menunduk enggan untuk menatap Aven sekarang.

Aven yang melihat keterdiaman Jisi akhirnya berinisiatif menarik lembut kekasihnya itu dan memeluk tubuh gadis itu sambil mengelus surai panjang berwarna cokelat itu.

Nyaman.
Itulah yang dirasakan Jisi sekarang. Entah mengapa jika selalu bersama dengan Aven, kedamaian, kenyamanan dan ketentraman hati selalu ia dapatkan.

Aven yang notabennya pria tulen begitu sangat mempengaruhi mood dari seorang Jissyana Tulung.



TBC

Author mau tanya ni bagi readers yang sementara menjalin hubungan/pacaran (ciilehhh acikdehh😂)

Pernah nggak sih kalian timbul pemikiran kalau pacar kalian itu mungkin selingkuh? Terus apa yang kalian pikirin itu bener adanya?

Pernah nggak? Kayak dejavu gitu ya?😂😂

Mengenang Luka (COMPLITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang