14. Perasaan Aneh

2K 67 73
                                    

Sore harinya Sheryle baru tiba di asramanya.

Tok..tok..tok

"Siapa?!" sahut Jisi setengah berteriak kala mendengar suara ketukan di pintu kamar.

"Aku, Sheryle."

"Iya sebentar."

Melangkahkan kaki menuju ke depan pintu dan meraih gagang pintu untuk membukanya.

"Huff! Akhirnya sampai jugaa." keluh Sheryle sembari berjalan ke arah tempat tidurnya dan membanting kasar tubuhnya di atas tempat tidur.

"Kenapa? Kelihatannya lelah sekali," seloroh Jisi.

"Yaa. BTW aku ada informasi penting untukmu." beber Sheryle kemudian dengan cepat menegakkan tubuhnya untuk duduk.

"Informasi apa?"

"Tunggu-tunggu. Tarik napas lalu hembuskan" ajak Sheryle.

"Kenapa lagi ni anak," keluh Jisi, heran.

"Ayoo. Lakukan saja!" Perintah Sheryle lalu dilakukan oleh Jisi.

"Kamu jangan kaget ya, Tadi aku ketemu Aven!"

"Hm. Terus?"

"Aku tidak sengaja ketemu di restoran seafood."

"Restoran seafood? Kapan?"

"Ish.. jangan bertanya terus. Diamlah dan simak ceritaku ini."

"Hmm. Baiklah." Jawab Jisi sambil menganggukan kepala.

"Tadi siang aku tidak sengaja ketemu Aven di restoran seafood. Dia sedang makan siang sambil berbincang dengan seorang wanita dan seorang pria. Dari jauh kelihatannya Aven akan mencium wanita it--"

"APAA!!" Pekik Jisi membuat Sheryle terkejut.

"Astagaaa.! Kau membuatku kaget bodoh!" sungut Sheryle, tidak terima.

"Hehehe.. maafkan. Refleks akunya." sanggah Jisi sambil menyengir lebar.

"Ck! Lama-lama mulutmu itu ku sumpal dengan sepatu."

"Terus apa lagi?"

"Sampai di mana tadi?"

"Ya Tuhan.. tabahkan hambamu ini..." Lirih Jisi.

"Ohhiyaiya, Aku ingat. Jadi tadi aku lihat Aven seperti akan mencium wanita yang bersama dengannya. Tapi ketika aku datang untuk memergokinya ternyata tidak. Aku sempat menuduhnya dan mengatakan akan memberitahumu tentang perbuatan Aven tapi ketika mereka menjelaskan bahwa Mereka hanya sedang berbicara mengenai bisnis mereka. Aku langsung malu dan merasa bersalah pada Aven. Jadi tolong ya kamu sampaikan permintaan maafku pada Aven kekasihmu itu. Hehee..." jelas Sheryle lalu terkekeh pelan.

"Hmm..Makanya lain kali jangan langsung menyimpulkan sesuatu hal jika hanya sekilas dilihat. Karena kalau itu tidak benar, itu pasti akan membuatmu malu Sheryle," tegur Jisi dengan lembut.

"Iya..iya. tolong ya sampaikan permintaan maafku pada Aven. Ya? Kau maukan Jisi?" pintanya sambil merengek.

"Baiklah akan ku sampaikan."

"Terima kasih Jisi." Ucapnya lalu memeluk Jisi dengan erat.

Aven makan siang di restoran seafood?
Kenapa tidak memberitahuku?
Dan wanita yang dikatakan Sheryle tadi, siapa dia?
Ada apa dengan perasaan ini?
Kenapa aku jadi gugup mendengar hal itu?

Berbagai pertanyaan itu mulai bergejolak di otak Jisi.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

Mengenang Luka (COMPLITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang