22. Rencana Awal

1.5K 44 1
                                    

Jisi yang saat ini telah selesai dengan tugasnya sebagai mahasiswa terlihat sedang berada dalam kamarnya tercinta.

Duduk bersandar di atas ranjang sambil memainkan ponselnya.

Semenit kemudian ia dikejutkan dengan panggilan telpon dari kekasihnya, Aven.

Dengan senyum yang merekah sebagaimana bunga yang tumbuh begitu subur, Jisi mengangkat panggilan telpon tersebut.

Jisi : Ya, halo sayang. Ada apa?

Aven: Hmm. Lagi dimana?

Jisi : Di dalam kamar. Kenapa? Rindu ya?

Aven : Kamu memang yang paling mengerti. Aku benar- benar rindu kamu sayang.

Seketika itu juga kedua sudut bibir Jisi tertarik lebih tinggi bahkan ia merasa seperti ada ratusan kupu-kupu sedang mengelitik perutnya.

Jisi : Iya aku juga lebih merindukanmu.

Aven : Kamu mau kita ketemuan?

Jisi : Ehm. Apa kamu tidak sibuk?

Aven : Untuk kali ini bahkan juga seterusnya kamu yang jadi prioritasku. Aku ingin buat kamu bahagia.

Jisi : Ishh! Jangan berbicara seperti itu, aku malu.

Aven : Kenapa malu sayang? Aku benar-benar mencintaimu dan kamu adalah prioritasku. Jadi bagaimana, mau ketemuan sayang?

Belum sempat Jisi menjawab, notifikasi whatsapp dari Claudia muncul.

(Jisi, Teman kita yang waktu di Slovky bar yang waktu itu kamu kenalan yang namanya Gina, ulang tahun. Mau ikut gabung? Soalnya dia ngundang kita berdua bahkan kekasihmu, Aven juga katanya diundang.)

Aven : Halo sayang? Kenapa diam dari tadi? Kamu tidak apa-apakan? Sayang?

Jisi : Eh, iya sayang aku baik-baik saja. Baru saja Claudia mengirim pesan whatsapp kalau teman kita yang namanya Gina ulang tahun. Terus dia ngundang aku dan Claudia katanya juga kamu diundang.

Aven : ohiya aku baru ingat sekarang. Si Gina memang undang aku ke acaranya besok malam di Slovky bar katanya.

Jisi : oh gitu.

Aven : iya. Gimana kalau kita ketemuannya pas besok malam di acara ulang tahun Gina. Kamu mau sayang?

Jisi : Baiklah aku mau. Kalau begitu aku juga akan mengabari Claudia kalau aku akan ikut besok.

Aven : Yah sudah kalau begitu besok aku jemput. Sampai jumpa besok malam sayang. Cinta kamu selalu.

Jisi : Aku juga mencintaimu.

Jisi menutup panggilan telpon itu dan segera membalas pesan dari Claudia.

(Ya Clau, Baiklah aku akan ikut ke ulang tahun Gina. Besok kita kesana bersama Aven saja. Aku sudah mengatakan padanya. Jadi besok kamu datang saja ke kamarku supaya kita bisa mempersiapkan semua yang diperlukan di acara ulang tahun gina nanti.)

Setelah selesai mengetik pesan untuk Claudia. Jisi kemudian merebahkan tubuhnya untuk tidur terlentang di ranjang kesayangannya.

Rasa kantuk dengan perlahan datang menghampirinya seakan menina bobokan dirinya.

Beberapa menit kemudian terlihat Jisi tertidur dengan pulasnya.




TBC

Mengenang Luka (COMPLITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang