3. SKSD

6K 147 50
                                    

Malam semakin larut dan Jisi hanya duduk sembari memainkan ponsel. Sesekali kepalanya bergerak seirama dengan musik yang dialunkan oleh Dj.

Tanpa Jisi sadari seseorang di depan meja bartender menatapnya dengan intens.

"Menarik!" gumamnya sesekali tersenyum melihat tingkah Jisi.

Dengan perlahan dia kemudian melangkah berjalan ke arah tempat duduk Jisi.

"Hi, boleh duduk di sini?" tanya pria itu membuat jisi sedikit menoleh kepadanya.

"Emm, tentu." jawab Jisi, singkat.

Pria itu kemudian mengambil gelas yang berisi minuman beralkohol di meja, lalu meneguknya sedikit.

Detik berikutnya dia menatap. "Mau?" tanyanya sambil menyodorkan gelas ditangannya ke arah Jisi.

Jisi dengan perasaan kagetnya menolak hal itu tampak sungkan.

"Tidak, t'rima kasih." jawabnya sambil mengeleng kecil.

"Ohw, baiklah." ujar pria itu kemudian meminum habis minumannya.

Aku melihatnya meneguk minuman beralkohol itu dengan entengnya. membuatku memandangnya dengan tatapan tidak percaya.
Apakah dia akan mabuk?
Apakah dia bisa pulang dengan keadaannya yang sudah minum seperti ini? Kataku membatin.
Tapi tunggu dulu, kenapa aku harus khawatir? Diakan bukan siapa-siapa bahkan baru ketemu 10 menit yang lalu. haha, ngaco!

"Kau sendirian ke sini?" janya Pria itu.

Jisi diam tidak menghiraukan pertanyaan pria tersebut. Ia lebih memilih menyibukkan diri dengan menggulirkan layar beranda instagramnya.

Menantang juga gadis ini, kata Pria itu membatin.

Claudia yang tadinya sedang meliuk-liukan tubuhnya di tengah kerumunan orang yang bergoyang, Terlihat berjalan keluar dari desakan manusia-manusia yang sedang bergerak dengan irama musik Dj.

Ketika berhasil lolos dia kemudian datang bergabung dengan Jisi dan Pria tadi di sudut ruangan itu.

Jisi yang sedari tadi nampak risih dengan kehadiran pria itu. Dengan secepatnya mengeluarkan suaranya.

"Clau, ayo pulang." ujar Jisi, menatap Claudia.

Claudia yang mendengar permintaan temannya itu, melirik sekilas jam di ponselnya, kemudian mengangguk mengiyakan.

"Kalian mau pulang?" tanya pria tadi.

Claudia mengangguk dengan wajah manja.

"Ayo, aku antar." katanya lagi sembari berdiri dari duduknya.

"Wahh, kau bisa mengantar kami? Sungguh baik sekali kau tampan." puji Claudia dengan Centilnya.

Jisi kaget.
Tak menyangkah kalau Claudia akan menerima tawaran pria itu.

Dengan mata melotot ke arah Claudia, Jisi menggeleng pelan kepalanya guna menasehati Claudia.

Namun yang dilakukan Claudia tidak seperti yang diharapkan Jisi, dengan santainya ia mengandeng lengan Jisi sambil memberi isyarat bahwa semua akan baik-baik saja.

"Bagaimana? Mau?" tanya Pria itu, memastikan.

Jisi yang melihat betapa antusiasnya Claudia dengan terpaksa menggangguk setuju.

Di perjalanan pulang Claudia sesekali merayu pria itu dan tanpa malu meminta nomor Whatsappnya.

"Makasih ya, nanti kalau Weekend lagi kita have fun bareng ya? Kamu mau kan?" ujar Claudia.

"Tentu, kau bisa mengabariku. Aku siap kapan saja."

"Jadi siapa nama mu? Aku mau simpan nomormu tapi nggak tau nama," tanya Claudia dengan sedikit manja.

"Aku Aveno, panggil saja Aven." jawab Pria yang saat ini sudah diketahui identitasnya.

"Di depan ada pertigaan langsung belok kiri." ujar Jisi menyela percakapan.

Aven menoleh sedikit ke arah Jisi lewat kaca Spion mobilnya.
Segaris Senyum diperlihatkannya.

"Aku pasti akan mendapat-mu gadis manis" tekadnya dalam hati.

TBC

Pendek ya? Sengaja aja supaya ada rasa- rasa yang gimana gitu wkwkw😂

VOTE + KOMENTAR nya jangan lupa!

Dapat salam dari Jisi buat lo smua guiss 😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dapat salam dari Jisi buat lo smua guiss 😚

Mengenang Luka (COMPLITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang