chapter 7

311 31 1
                                    

Setelah kejadian kemarin Melody benar-benar menuruti keinginan kakaknya. Melody sebenarnya bingung kenapa dia tidak boleh berteman dengan Gara, apakah dia punya salah ia rasa dia tidak punya salah apa pun dengan Gara.

Lagi dan lagi istirahat Melody dihabiskan di perpustakaan sekolah. Ia rasa tempat ini paling enak untuk sendiri sambil membaca buku. Berbeda dengan siswa-siswa lainya yang menghabiskan waktu istirahatnya dengan bercanda tawa. Melody cukup duduk di pojok jendela.

Melody menatap ke arah luar jendela melihat teman-temannya maksudnya siswa lain sendang tertawa bersama. Melody hanya menampilkan senyum tipisnya saja.

Tiba-tiba ada sesuatu dingin yang menempel di pipi manisnya. Sontak Melody menoleh ke arah samping ternyata Gara yang menempelkan es krim di pipi Melody.

"Nihh buat Lo" Gara memberikan es krim itu ke Melody sambil tersenyum. Melody menatap wajah Gara sebentar kemudian membereskan semua buku-buku yang ada didepannya.

"Maaf Melody harus balik ke kelas" ucap Melody.

"Lo marah gara-gara kemarin?"

"Gue minta maaf kemarin ada urusan sebentar" lanjut Gara. Melody segera beranjak dari tempat duduknya kemudian berjalan melewati Gara. Dengan segera Gara menarik tangan Melody.

"Mel gue benar-benar minta maaf" ucap Gara memelas. Melody hanya mengangguk saja kemudian melepaskan tangan Gara yang mencekal lengannya.

"Kakak enggak salah kok" ucap Melody lembut. Hati Gara berdesir lembut saat melihat tatapan lembut dari Melody apalagi suaranya yang sangat lembut.

"Melody permisi dulu" pamit Melody kemudian meninggalkan Gara yang sedang diam mematung.

-----

"Mel Lo gue cariin tahu enggak" kesal Nayla dengan wajah cemberut. Melody hanya tersenyum kemudian menghampiri Nayla yang sedang duduk di kursinya.

"Maaf Nay tadi gue habis dari perpus"

"Huft Lo enggak pusing apa setiap hari membaca terus kerjaan Lo" gerutu Nayla.

"Coba aja"

"Ogahhh, Mel kantin yuk gue lapar nihh" ucap Nayla sambil memegang perutnya.

"Bentar lagi masuk Nay"

"Udah biarin, ayo dahh keburu pingsan" ucap Nayla sambil menarik tangan Melody.

Sesampainya di kantin Melody mencari meja kosong sambil menunggu Nayla memesan makanan. Melody sebenarnya juga lapar tapi dia tidak punya uang cukup untuk membeli makanan. Uangnya tinggal ia pakai buat naik angkot untuk pulang nanti.

'kuat Mel anggap saja kamu sedang puasa makan, kan kamu bawa minum nanti sampai kelas kamu bisa minum' batin Melody untuk menyemangati diri sendiri.

"Melody" panggil Nayla dari warung yang ada di kantin. Melody yang merasa di panggil langsung menoleh ke arah suara kemudian memberikan isyarat.

"Lo mau apa?" Teriak Nayla. Melody langsung menggelengkan kepalanya. Nayla memutar bola matanya jengah dengan kesal selalu saja seperti itu.

"Sendiri neng disini?" Ucap Gara yang tiba-tiba datang dan duduk di samping Melody.

"Sama Nayla" ucap Melody seadanya.

"Ngapain disini udah mau masuk ini?"

"Nganter Nayla beli makanan" Ucap Melody sedikit gugup.

"Lo pesan apa?"

"Belum lapar kak"

"Huftt, jangan nunggu lapar nanti kalau sakit bagaimana?" Ucap Gara mulai protektif ke Melody. Melody hanya tersenyum dengan canggung. Tak sengaja pandangannya menatap arah pintu masuk kantin disana ada Rafa yang menatapnya dengan tajam. Tubuh Melody langsung menegang, keringat dingin memenuhi pelipisnya.

MELODY RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang