chapter 30

138 5 1
                                    

Melody duduk di tepian kolam renang sambil memainkan kakinya di dalam air. Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah dia habisan di tempat ini. Dia menatap langit yang nampak sedang muncul cahayanya. Setiap melihat langit harapnya selalu sama, dia hanya butuh keadilan.

"Hmm." Suara Rafa membuyarkan lamunan Melody. Rafa ikut duduk di samping Melody.

"Ehh kak Rafa ngapain disini?" Ucap Melody dengan gugup.

"Kenapa? Enggak boleh?"

"Bukan seperti itu kak, nanti orang rumah tau kakak deket-deket Melody."

"Lagi pada pergi semua." Melody hanya mengangguk saja tanpa merespon Rafa lagi. Jujur Melody canggung dengan situasi seperti ini. Kenapa kakaknya tiba-tiba duduk bersebalahan dengannya.

"Siap-siap terus ikut gue." Ucap Rafa. Melody sontak menoleh ke arah Rafa.

"Enggak usah protes, gue tunggu 15 menit." Ucap Rafa sambil berdiri. Melody ingin bertanya tapi Rafa sudah pergi meninggalkan Melody.

Melody sedikit senang kakaknya mengajaknya pergi tapi dia juga takut kakaknya merencanakan yang buruk terhadapnya. Dia bingung mengunakan baju apa karena dia juga enggak tau kakaknya mau mengajaknya kemana.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan menampilkan Rafa. Melody sedikit malu karena keadaan kamarnya sedikit berserakan bajunya dimana-mana.

"Enggak usah cantik-cantik, udah cantik." Ucap Rafa cepat. Melody enggak salah dengar kan? Kakaknya memujinya. Dengan senyuman manisnya Melody mengangguk cepat.

"Emm Melody bingung pakai baju mana." Ucap Melody malu-malu. Rafa masuk ke dalam kamar Melody kemudian duduk di ranjang tidur. Melody tambah syok karena baru kali ini kakaknya mau masuk ke kamarnya setelah kejadian beberapa tahun yang lalu. Mata Rafa jatuh ke dress berwarna putih. Lalu Rafa menunjuk dress yang ada di sofa.

"Pakai itu saja."

Melody menatap dress itu lalu mengambilnya. Melody menatap Rafa kemudian mengangguk cepat.

"Gue tunggu di bawah, jangan lama-lama gue enggak suka menunggu." Ujar Rafa kemudian pergi meninggalkan Melody. Dengan segera Melody bersiap-siap.

-------

Sekarang mereka sedang berada di mall. Senyum Melody sedari tadi tidak pernah luntur. Dia senang kakaknya mau mengajaknya pergi. Otomatis kakaknya sudah sedikit baik dengannya.

"Kenapa senyum-senyum." Ucap Rafa. Dengan cepat Melody menormalkan ekspresinya lalu menggeleng cepat. Rafa tersenyum tipis kemudian merangkul pundak Melody. Seketika raut wajah Melody kaget.

"Gue sedang baik dengan Lo." Ucap Rafa. Mereka berjalan bersampingan dengan tangan Rafa yang masih merangkul pundak adiknya.

"Lo mau apa, nonton, timezone, belanja atau makan dulu?" Tawar Rafa.

"Melody ngikut kak Rafa."

"Ini hari Lo berarti gue ngikut Lo."

"Tapi Melody enggak ulang tahun." Polos Melody. Rafa tersenyum tipis kemudian mengacak-acak rambut Melody.

"Ihh kak nanti berantakan." Rajuk Melody. Tunggu, baru kali ini Melody merengek dengan Rafa. Mendengar rengekan Melody, Rafa semakin merasa bersalah.

Rafa menarik tangan Melody untuk memasuki timezone, mereka berdua bermain game bersama. Melody melihat ada stand photobook dengan senyum mengembangnya Melody menarik tangan Rafa menuju stand.

"Ayo kak kita photo berdua." Ajak Melody. Rafa hanya diam sambil menatap wajah Melody. Melody sedikit takut kakaknya mantapnya seperti itu.

"Emm maaf, ki-kita pulang saja." Lirih Melody. Rafa tertawa kecil kemudian menarik tangan Melody untuk photo shoot.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MELODY RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang