chapter 8

453 29 3
                                    

Malam ini cukup cerah banyak bintang-bintang yang memancar di langit. Melody duduk sendiri di taman belakang rumahnya. Ia menghitung bintang yang ada dilangit. Melody berbinar saat melihat ada bintang yang berjalan. Cukup simpel kebahagiaan Melody, hanya menghitung bintang saja sudah bahagia.

"Wowww bintangnya bisa jalan" decak kagum Melody.

"Tuhan Melody mau deh kaya bintang mereka bisa selalu bersinar" ucap Melody.

"Kakek, Anya pasti kalian sudah bahagia ya atas. Pasti di sana banyak teman. Melody mau ikut kalian aja. Disini Melody takut sendirian terus" gumam Melody sambil menatap ke atas.

"Anya, Melody enggak tau apa salah Melody semua orang terus menyalahkan Melody. Anya bantu Melody buat menjelaskan ke mereka kalau Melody enggak salah" sedih Melody.

"Melody, Melody" teriak Aria. Melody yang merasa dirinya dipanggil langsung bergegas masuk ke dalam rumah.

"Iya ada apa?" Jawab Melody.

"Lo kemana aja sihh lama, nihh kerjakan tugas gue sekarang" sentak Aria sambil melemparkan buku ke Melody.

"Tapi kan itu tugas Aria kenapa harus Melody yang mengerjakan?"

"Ohh jadi Lo enggak mau hehhh?" kesal Aria.

"Bukan begitu"

"Ada apa ini kok teriak-teriak" ucap Bella dari atas.

"Nihh ma Melody enggak mau ngerjain tugas Aria, katanya males" adu Aria. Melody menggeleng cepat.

"Melody enggak ngomong kaya gitu ma, Aria bohong" elak Melody.

"Mama lebih percaya sama anak sialan ini?" Ucap Aria ke Bella. Bella turun kebawah menghampiri Aria.

"Ya enggak dong, mama percaya sama kamu sayang" balas Bella lembut. Melody tersenyum tipis melihat perilaku lembut mamanya ke kembarannya. Melody juga ingin merasakan itu.

"Hehh kerjakan tugas anak saya sekarang!" Bentak Bella ke Melody. Melody menghela nafas sebentar kemudian mengangguk. Melody memungut buku-buku yang berserakan di lantai lalu berjalan menuju kamarnya untuk mengerjakan tugas Aria. Sebenarnya Melody tidak masalah mengerjakan tugas kembarannya.

-----

Sesuai janjinya, Gara akan menjemput Melody untuk berangkat ke sekolah bareng. Dan sekarang Gara sudah ada di jalan raya depan komplek perumahan Melody. Bodohnya Gara tidak mengetahui rumah Melody yang mana.

"Shitt, gue aja enggak tau rumahnya dimana sok-sokan mau jemput lagi" umpat Gara. Gara teringat bahwa Melody dan Rafa satu komplek dengan segara Gara mengambil handphonenya yang ada disaku kemudian menelpon Rafa.

"Dimana?" Tanya Gara singkat.

"Rumah"

"Lo satu komplek kan sama Melody?"

"Ada apa?"

"Dimana rumahnya?"

"Enggak tahu"

"Ayolah bro bantu temanmu ini, dia sedang berjuang meluluhkan hati calon pujaannya ini" ucap Gara mendramatisir.

Tut Tut

"Rafa, Bro.. bro.." teriak Gara saat Rafa memutuskan panggilannya dengan sepihak.

"Shittt" umpat Gara.

----

Seperti pagi-pagi biasanya keluarga Baskoro sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama, selain Melody. Obrolan-obrolan ringan memenuhi ruang makan.

MELODY RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang