Melody berputar-putar bahagia saat air hujan mengguyur tubuhnya. Dia memejamkan matanya sambil tersenyum hangat. Menurutnya hujan adalah penawar untuknya. Hujan bisa menutupi hatinya yang sedang gaduh.
Senyum Melody luntur saat tidak merasakan air hujan lagi mengenai tubuhnya. Dengan perlahan mata Melody terbuka. Mata Melody melotot saat melihat wajah dingin Sagara yang sedang menatapnya sambil menggenggam payung.
"Kenapa hujan-hujanan?" Tanya Gara dengan nada rendah. Melody menggeleng pelan kemudian mundur satu langkah.
"Nanti sakit." Ucap Sagara lembut tapi masih dengan wajah dinginnya. Dia berusaha mengontrol emosinya. Tanpa merespon Sagara Melody berbalik badan dan berlari kecil meninggalkan Sagara.
Melihat itu Sagara melepaskan payungnya begitu saja kemudian mengejar Melody. Tangan Melody di cekal oleh Sagara lalu tubuh Melody dibawa kepelukannya.
"Kenapa?" Ucap Sagara lirih.
"Apa kakak marah?" Tanya Melody takut-takut. Gara tersenyum tipis kemudian mencubit hidung Melody dengan gemas.
"Awww sakit." Rengek Melody.
"Maaf." Ucap Sagara sambil mengelus pipi Melody.
"Suka banget hujan-hujanan. Enggak takut sakit?" Ujar Sagara. Melody menggeleng keras, tangannya ikut memeluk pinggang Sagara.
"Seru tau, ayo kak kita menari-nari, seperti ini lohh " Melody mempraktekkan dirinya sedang berputar-putar sambil meloncat bahagia. Sagara tersenyum hangat kemudian memposisikan tubuhnya membelakangi Melody.
"Sayang, ayo naik." Ujar Sagara sambil merendahkan tubuhnya sedikit. Melody tersenyum kemudian naik kegendongan Sagara.
Sagara mengendong Melody dari belakang. Sagara berputar-putar sambil berlari-lari kecil membawa tubuh mungil Melody. Sagara tersenyum melihat gadisnya bisa tertawa puas. Melody merentangkan tangannya seperti sayap pesawat terbang.
"Kak ini seru." Ucap Melody bahagia.
"Pesawat kita akan segera lending." Ucap Sagara sambil berlari kecil.
"Aaaa kak jangan kencang-kencang." Teriak Melody bahagia. Sagara malah mengencangkan langkahnya lagi. Sampai tak sengaja Sagara tersandung dan mereka terjatuh ke rumput.
"Kak." Teriak Melody. Wajah mereka sangat berdekatan. Tatapan mereka bertemu dengan indahnya. Sagara mengelus pipi Melody dan mendekatkan wajahnya lebih dekat lagi ke wajah Melody. Merasa sangat intim Melody memejamkan matanya.
Cup
Bibir Sagara bertemu dengan bibir Melody. Tidak ada penolakan dari Melody, Sagara melumat bibir Melody dengan lembut.
Melody sadar, dengan segera Melody mendorong tubuh Sagara lalu berdiri dengan cepat. Dengan malu Melody pergi meninggalkan Sagara yang masih mematung di tempat.
-----
Sekarang Melody dan Sagara sedang berada di apartemen. Melody sedari tadi menghindari tatapan dari Sagara. Dia merasa malu first kissnya sudah diambil oleh laki-laki di sampingnya ini.
Melody menyibukkan diri mengeringkan rambut dengan hairdryer. Padahal sedari tadi rambut Melody sudah kering. Melody bingung apa lagi yang akan dia lakukan. Sagara melihat salah tingkah gadisnya hanya tersenyum saja. Menunggu berapa lama lagi gadisnya akan mengeringkan rambutnya.
"Aku rasa rambutmu sudah kering." Ucap Sagara.
"Emm i-iya." Jawab Melody gugup. Saking gugupnya Melody bingung cara mematikan hairdryer ditangannya ini. Sagara gemas, dengan cepat Sagara membawa Melody ke pangkuannya. Mata Melody langsung melotot. Melody sedikit memberontak tapi pelukan Sagara cukup kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODY RAIN
Genç KurguGadis dengan sejuta misteri. Gadis penyuka hujan. Menurutnya hujan adalah teman paling setia. Hujan akan menutupi semua kesedihan yang gadis itu rasakan. Keluarga yang harusnya menjadi tempat berkeluh kesah paling nyaman. Rumah yang harusnya menjadi...