chapter 23

81 4 0
                                    

Sagara menghampiri Melody ke kelas saat jam istirahat. Dilihatnya Melody sedang beberes buku-bukunya. Dengan senyumannya Sagara menghampiri Melody dan duduk di sebelahnya.

"Ayok ke kantin." Ajak Sagara. Melody menoleh sebentar kemudian memasukan bukunya ke dalam tas.

"Melody mau ke perpustakaan." Tolak Melody.

"Setelah makan baru ke perpustakaan." Ucap Gara sambil menggandeng Melody untuk beranjak dari tempat duduknya. Dengan pasrah Melody mengikuti langkah lebar Sagara menuju kantin.

Banyak siswa siswi yang berlalu lalang berada di kantin sekolah. Melody memastikan apakah kakaknya dan kembarannya ada di sana. Dia sedikit gelisah.

Banyak siswi-siswi berbisik karena Sagara mengandeng tangan Melody. Menyadari itu Melody mencoba melepaskan genggaman Sagara tapi nihil.

"Kak banyak yang menatap kita." Melody kurang nyaman dengan posisi sekarang.

"Enggak usah dipedulikan." Sagara membawa Melody ke meja kosong berada di tengah-tengah. Karena hanya meja itu yang kosong.

"Duduk, kakak pesan makanan dulu." Ucap Sagara lembut sambil menuntun Melody untuk duduk. Lalu Sagara pergi untuk memesan makanan.

Telinga Melody tidak tuli, dia masih mendengar bisikan-bisikan yang keluar dari mulut siswi-siswi itu. Melody enggan untuk membela diri karena menurutnya percuma saja.

"Melody." Mendengar namanya dipanggil Melody langsung menoleh ke arah suara. Ternyata Bisma dan di sampingnya ada Rafa dan Ciko. Tatapan Melody dan Rafa bertemu. Melody takut, dia langsung menunduk ke bawah.

"Gara mana?" Tanya Ciko.

"Kenapa?" Kali ini yang menjawab Sagara sendiri. Dia muncul di belakang Melody sambil membawa nampan berisi dua mangkok bakso dan dua botol air mineral.

"Enggak, ikut gabung bro." Ucap Ciko sambil duduk disusul Rafa.

"Gue pesen makanan dulu." Ujar Bisma kemudian pergi meninggalkan mereka. Sagara menghela nafas kasar kemudian ikut duduk di samping Melody.

"Makan dulu." Lembut Sagara sambil menaruh mangkok bakso ke depan Melody. Sagara tau Melody tidak nyaman sekarang. Melody masih menunduk, dia takut didepannya ada kakaknya. Entah apa yang akan terjadi nanti.

"Abaikan saja kamu makan dulu habis ini kita ke perpustakaan." Bisik Sagara menenangkan Melody.

Dengan ragu-ragu Melody memakan baksonya. Dia masih menatap ke bawah. Tak berapa lama Bisma datang dengan membawa nampan berisi bakso juga. Lalu mereka makan dengan keadaan canggung.

Sagara dan Rafa sudah lama tidak saling sapa. Apalagi saat kejadian bertengkar kemarin. Bisma dan Ciko berusaha mendamaikan ya tapi sia-sia. Sagara dan Rafa sama-sama dingin. Susah untuk mencairkannya.

Byurr

Tiba-tiba kepala Melody tersiram jus alpukat. Semaunya mendadak hening. Pandangan mereka bergantian menatap Melody dan si pelaku.

"Upss, sorry gue enggak sengaja." Ucap Aria tanpa rasa bersalah. Aria tersenyum puas melihat Melody sekarang. Aria pastikan Melody sedang menahan malu.

"Maksud Lo apa?" Sentak Sagara ke Aria.

"Aria enggak sengaja kok." Ucap Aria dengan sok imutnya. Sagara muak mendengar itu dengan emosi Sagara berdiri dan menghampiri Aria.

"Jangan sentuh adik gue!" Ucap Rafa dingin. Sagara berhenti melangkah kemudian menatap Rafa.

"Jalang kecil ini memang pantas di kasih perhitungan." Ucap Sagara kemudian mencengkram bahu Aria.

MELODY RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang