chapter 16

340 23 12
                                    

Melody melihat jam di tangannya menunjukkan pukul 5 sore. Melody melotot tajam, dia sudah menghabiskan waktunya disini setengah hari full. Dengan terburu-buru Melody berdiri membuat anak-anak juga ikut panik.

"Ada apa kak?"

"Kakak pulang dulu ya sudah jam 5 sore." Ucap Melody panik.

"Iya kak hati-hati kak, mau kita antar?"

"Enggak usah, kalau gitu kakak pergi dulu byby semuanya." Ujar Melody sambil melambaikan tangannya. Dengan terburu-buru Melody berlari pulang kerumah.

Sesampainya di rumah sudah hampir petang, Melody menghela nafas sebentar sebelum memasuki rumah. Untung teman-teman kakaknya sudah pada pulang. Di lihat mobil-mobilnya sudah menghilang di parkiran.

"Assalamualaikum." Melody membuka pintu sambil mengucapkan salam. Tubuh Melody menegang, ternyata mereka belum pulang. Melody lemas melihat kakaknya memberikan tatapan tajam.

"Melody?" Ucap Ciko dengan syok.

"Lo ngapain disini?" Tanya Bisma tak kalah syok.

"Ee.. itu dia kan anak pembantu jadi dia disini numpang." ucap Aria dengan terburu-buru. Melody menatap Aria sendu. Bisa-bisanya Aria berbicara seperti itu.

"Benar bro?" Tanya Bisma sambil menepuk pundak Rafa. Rafa hanya diam dengan tatapan dinginnya.

"Maaf Melody kebelakang dulu." ucap Melody menunduk. Dengan segera Melody ke belakang dengan perasaan campur aduk.

"Ke taman belakang aja yukk." ajak Ciko. Ciko paham situasinya sedang tidak kondusif makanya mengajak mereka ke taman belakang. Mereka hanya mengangguk dan mengikuti Rafa.

"Kok Lo enggak bilang sihh kalau si cupu itu anak pembantu Lo di rumah." Kata Devi.

"Iya kan lumayan buat bahan bullyan." Lanjut Rara. Sekarang mereka sedang duduk di gazebo dekat kolam renang.

"Emm gu-gue juga baru tau kemarin. Dia kan baru tinggal disini kemarin" bohong Aria. Wajah Aria tampak gugup.

"Kerjain aja sekarang." Bisik Devi. Aria tersenyum licik.

"Melody."

"Melody." Teriak Aria. Tak berapa lama Melody datang dengan wajah takutnya.

"Iya." Balas Melody dengan pandangan di bawah.

"Beliin gue sate depan komplek sekarang." Ucap Aria dengan ketus.

"Kita semua." Larat Devi. Aria merogoh uang di saku celananya kemudian melemparkan ke wajah Melody.

"Tuhh ambil uangnya, cepat gue lapar." Ucap Aria dengan semena-mena. Dengan bergetar Melody mengambil uangke bawah.

Gara mengepalkan tangannya dengan erat, rahangnya mengeras menahan marah. Wanita diperlakukan buruk.

"Oke ditunggu" lirih Melody. Dengan segera Melody pergi meninggalkan mereka. Gara berdiri kemudian ikut menyusul Melody.

"Mau kemana?" Tanya Ciko.

"Nemenin pacar gue." Ucap Gara enteng.

"Lo pacaran sama Melody?" Ucap Ciko syok.

"Maksud Lo apa bro?" Ujar Rafa terbawa emosi. Gara menatap tajam Rafa. Begitupun sebaliknya.

"Kanapa ada yang salah?" Kata Gara dingin. Rafa berdecak kesal kemudian pergi meninggalkan mereka semua. Gara juga ikut pergi menyusul Melody.

"Woww asik nihh." ucap Ciko. Bisma hanya tersenyum miring melihat wajah kesal Aria.

MELODY RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang