17. Berangkat Bareng?

1K 95 12
                                    

Happy Reading><

.

.

.

     "Pagi semuanya," sapa Bulan saat melihat keluarganya sudah berkumpul di meja makan. Ia menuruni tangga dengan langkah cepat.

     "Pagi, Sayang," balas Rani.

     "Lo itu enggak cocok ngucapin selamat pagi," sahut Kevin.

     "Kenapa memangnya?" Bulan mengambil duduk di sebelah Kevin.

     "Lo itu adanya di malam hari, jadi cocoknya ngucapin selamat malam," ujar Kevin membuat Bulan menoyor kepalanya cukup keras.

     "Sakit begok!" Kevin memegang kepalanya yang terasa berdenyut-denyut itu.

     "Gue nggak begok!" tegas Bulan.

     "Sudah-sudah kalian berdua begok, Zaki yang pinter," timpal Zaki tiba-tiba membuat semuanya menoleh kepadanya dan melongo tidak percaya.

     "Diajari siapa ngomong kayak gitu?" tanya Rani.

     "Tau nih, bocil nggak boleh ngomong kayak gitu," timpal Bulan seraya mengambil roti yang sudah diolesi selai coklat kesukaannya.

     "Belajar dari Kak Bulan sama Kak Kevin," jawab Zaki membuat kedua kakaknya menatapnya tajam.

     Sekarang Rani beralih menatap Bulan dan Kevin bergantian. "Bener?"

     "Bohong itu, Ma, Mama percaya aja sama bocil," kilah Bulan.

     "Iya, Ma, Zaki bohong tuh, kami aja nggak pernah ngajarin dia ngomong kayak gitu." Kali ini Kevin membela Bulan.

     "Zaki nggak bohong, Ma, mereka berdua itu sering ngomong kayak gitu, jadi pasti Zaki denger, belajar itu kan nggak cuma dari membaca aja, mendengar sesuatu juga bisa."

     Lagi-lagi semuanya melongo mendengar Zaki yang berbicara seperti itu, mengingat anak itu yang masih berada di bangku kelas 4 SD.

     "Itu salah kamu sendiri lha, kan kamu yang dengerin," ucap Bulan.

     "Zaki kan punya telinga, Kak," balas Zaki lagi.

     "Diam!" perintah Banu tegas. Ia dari tadi capek mendengar perdebatan anak-anaknya ini. "Makan! Nggak usah bertengkar!"

     Semuanya kembali makan dengan tenang sampai Kevin kembali memecahkan keheningan yang terjadi.

     "Lan?" panggil Kevin membuat Bulan menoleh menatapnya dengan pandangan bertanya.

     "Mobil gue lagi diservis, gue pinjam mobil lo, ya?"

     "Nggak boleh," jawab Bulan cepat.

     "Kenapa nggak?"

     "Kalau mobil gue dipakai, gue naik apa ke sekolah?"

     "Kan bisa naik ojol, angkot, atau bus."

     "Kenapa nggak Kak Kevin aja?"

     "Gue hari ini ada urusan penting, nggak keburu kalau pakai angkutan umum." Setelah mengatakan itu, Kevin dengan cepat mengambil kunci mobil di saku Bulan.

     "Makasih, adikku sayang." Kevin mengacak-acak rambut Bulan yang sudah terikat rapi itu, membuatnya berantakan lagi.

     "Kak!" kesal Bulan.

     Bulan ingin merebut kembali kuncinya, tetapi kalah cepat karena Kevin sudah lari keluar rumah. Jika ia mengejar juga pasti akan sia-sia.

     "Bulan sama Ayah aja, ya?"

NOUVAL (Almet Ijo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang