20. Selingkuh?

1.1K 97 27
                                    

Happy Reading

***

     Di area balapan sudah terlihat sangat ramai. Semua anggota The Lion dan Garuda juga sudah berkumpul tetapi malah ketua mereka masing-masing yang belum sampai.

     Adit menghampiri Bayu yang mengiriminya pesan tadi.

     "Mana ketua lo?" tanya Adit langsung.

     "Mana ketua lo?" Bayu memberikan pertanyaan yang sama kepada Adit. Nyatanya memang begitu, ketua mereka sama-sama belum datang. Padahal, Nouval dan Dhito lah yang akan bertanding. Ya, Dhito adalah ketua Garuda. Mereka bersekolah di SMA Garuda yang jaraknya tidak jauh dari SMA Pelita. Atau bahkan bisa dibilang sekolah mereka bertetangga.

     Terdengar suara motor yang datang membuat mereka semua menoleh ke sumber suara. Kedua genk itu berharap yang datang adalah ketua mereka.

     "Si bos akhirnya datang juga nih."

     Nouval melihat ke arah di mana anak-anak Garuda berdiri. Tapi, ia tidak menemukan Dhito di sana.

     "Dhito mana? Takut?" tanya Nouval kepada anak-anak Garuda. Mereka menggeram kesal. Sayangnya saat ini tak ada satupun dari mereka yang mengetahui di mana Dhito. Padahal tadi Bayu juga sudah mengiriminya pesan untuk segera datang.

     "Kalau ketuanya aja takut, kenapa anak buahnya malah sok-sokan ngajakin balapan?" Kali ini Adit yang bertanya meremehkan. Pertanyaan itu didukung oleh semua anak The Lion.

     Bayu ataupun anggota Garuda lainnya bungkam. Tidak menjawab.

     "Hadeh ... mendingan gue tidur di rumah kalau tau bakalan kayak gini," ujar Reno sembari menguap membuat yang lainnya tertawa.

     Nouval melirik jam tangannya sebentar, lalu menatap anak Garuda serius.

     "Gue kasih pilihan. Kalau lima menit lagi Dhito belum datang, gue bakal pergi dan anggap Garuda takut. Tapi, kalau kalian ada yang mau gantiin Dhito dan lawan gue juga boleh, tapi siap-siap terima resiko kalau kalah," ujar Nouval.

     Mereka tampak menimbang-nimbang pilihan tersebut. Dari mereka tidak ada yang berani mengambil resiko untuk melawan Nouval. Karena taruhan setiap mereka balapan pasti adalah sebuah sepeda motor. Hanya Dhito saja yang berani melawan Nouval walaupun harus memberikan motornya. Karena itu bukan masalah besar bagi Dhito, ia bisa membelinya lagi dengan mudah.

     "Kita tunggu Dhito," ujar Bayu mewakili yang lainnya.

     Lima menit telah berlalu namun Dhito belum juga menampakkan batang hidungnya.

     "Gue pergi," ujar Nouval.

     Anak-anak The Lion tersenyum penuh kemenangan. Mereka mengikuti Nouval pergi dari sana.

     Sedangkan anak-anak Garuda terlihat sangat kesal.

     "Sial! Dhito ke mana sih?" kesal Bayu. Padahal tadi Dhito yang menyuruh Bayu untuk mengajak The Lion balapan, tapi malah dia yang tidak datang.

***
     "Gue duluan," ujar Nouval saat lampu merah sudah berubah menjadi hijau. Ia memisahkan diri dari yang lainnya. Teman-temannya hanya mengangkat jempol mereka membiarkan ketua mereka pulang.

     Karena merasa haus, Nouval mampir sebentar di sebuah minimarket untuk membeli minum. Ia memarkirkan motornya di parkiran dan segera turun dari motor. Matanya menangkap motor yang terparkir di sebelah motornya. Ia sangat mengenal motor itu.

     Mata Nouval mencari ke sekeliling minimarket. Di depan minimarket ini terdapat meja-meja dengan kursinya yang sengaja disediakan untuk orang yang ingin memakan atau meminum makanan dan minuman yang dijual di minimarket itu.

NOUVAL (Almet Ijo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang