Happy reading guyss💚
***
Terlihat seorang gadis sedang menengok ke kanan dan ke kiri menunggu ada angkutan umum yang lewat. Sesekali ia melirik jam di pergelangan tangannya, sekarang sudah menunjukkan jam 16.00, ia menggerutu kesal. Sekolah sudah tampak sepi, hanya ada sedikit siswa yang masih ada, yaitu yang ikut ekstrakurikuler."Ini semua gara-gara Fira, coba aja tadi dia nggak pulang sama pacarnya, si Revan, pasti sekarang gue udah rebahan di kasur ternyaman gue," gerutu Bulan. Ya, gadis yang sedang menunggu angkutan umum itu adalah Bulan.
Langit yang semakin terlihat gelap dan mungkin sebentar lagi menumpahkan hujan membuat Bulan semakin takut. "Ini angkutan umum kok nggak ada yang lewat ya? Sial banget gue, bentar lagi hujan lagi."
Dan akhirnya pun hujan turun dengan sangat deras membuat Bulan mengambil tasnya dan menaruhnya di kepala sebagai pelindung. Saat itu juga Bulan mendengar suara motor keluar dari gerbang. Ia menoleh dan berusaha mengenali pengendara motor tersebut. "Kak Nouval," teriaknya saat mengetahui bahwa pengendara motor tersebut adalah Nouval.
Nouval memberhentikan motornya di depan Bulan. "Kenapa?"
"Eum ... boleh nebeng nggak, Kak?" tanya Bulan langsung, ia sudah tidak tahu harus bagaimana, angkutan umum dari tadi tidak ada, ditambah hujan yang semakin deras. Hanya kakak kelasnya ini harapan satu-satunya.
Nouval melihat Bulan yang sudah kedinginan dengan bajunya yang sudah basah terkena derasnya hujan.
"Tapi gue nggak bawa jas hujan."
"Nggak papa, gue juga udah terlanjur basah kok, gue cuma mau cepet sampai di rumah," jawab Bulan.
"Oke," balas Nouval menyetujuinya. Walaupun kelihatannya Nouval orang yang sangat dingin, tetapi ia setidaknya masih mempunyai hati dan rasa kasihan melihat Bulan yang sedang kedinginan.
Bulan langsung naik ke atas motor Nouval setelah mendengar jawabannya. Nouval melihat dari kaca spion wajah Bulan yang terlihat sangat kedinginan. Dengan cepat Nouval melepas jaketnya dan memberikannya ke Bulan tanpa menoleh ke belakang. "Pakai," ucapnya dingin.
Bulan terkejut atau lebih tepatnya heran dengan apa yang dilakukan kakak kelasnya itu. Tapi Bulan tidak memikirkannya lebih lanjut, ia langsung memakai saja jaket itu karena sudah sangat kedinginan, juga seragam sekolahnya yang sudah basah kuyup. Setelah itu Nouval melajukan motornya beranjak dari sana.
Mereka sampai di rumah Bulan dengan basah kuyup, terutama Nouval karena jaketnya dipinjamkan ke Bulan. Bulan yang memberitahu alamat rumahnya saat di perjalanan tadi. Jika Bulan tidak memberitahunya tadi, mungkin sekarang mereka belum sampai disebabkan Nouval yang hanya diam dan tidak bertanya dimana alamat rumah Bulan.
Bulan segera turun dari motor Nouval. "Terima kasih kakak ganteng," ucap Bulan sembari tersenyum, tetapi Nouval malah membalasnya dengan tatapan dinginnya.
"Kenapa kak? Nggak mau terima kasih dari aku? Atau maunya terima hati aja?"
"Nggak," jawab Nouval dan langsung beranjak dari sana, meninggalkan Bulan yang masih menatap kepergiannya.
Nouval telah sampai di rumahnya dengan basah kuyup. "Kak lo kenapa basah kuyup gitu?" tanya Dira adik perempuan Nouval. Mereka hanya dua bersaudara, Nouval yang sudah SMA kelas dua belas dan Dira yang masih menduduki bangku SMP kelas sembilan.
"Hujan," jawab Nouval.
"Gue tau kali kalau hujan, tapi kan biasanya kakak nggak langsung pulang kalau hujan, neduh di warung kalau nggak mampir di rumah Bang Adit dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
NOUVAL (Almet Ijo)
Teen FictionAyo mampir para penggemar almet ijo💚 Nouval. Ketua geng The Lion. Most Wanted SMA Pelita. Dingin dan ditakuti semua orang. _____________________________________ "Kenalin gue Bulan Vera Adeeva, kelas XI IPS 3, umur 16 lebih sembilan bulan, anak ked...