1. Sang Ketua

3.9K 275 133
                                    

     Happy reading💚

***
     Pada saat yang bersamaan, ada seorang gadis yang menyebrang jalan dengan santainya. "BULAN AWAS!" teriak temannya diseberang jalan.

     Ia menoleh ke samping, dilihatnya motor melaju ke arahnya dengan sangat cepat.

    "AAAAAAAA!"

     Gadis itu berteriak sambil menutup matanya. "Ya Tuhan, gue belum mau mati sekarang, banyak hal yang gue belum lakuin, gue masih jomblo, gue belum punya pacar, gue belum nikah, dan gue belum punya anak. Tolong jangan cabut nyawa hambamu ini sekarang, Ya Tuhan," mohon Bulan sembari menutup matanya.

     Nouval sedikit terkekeh mendengarnya. Ia sudah memberhentikan motornya dari tadi dan mendengar semua celotehan gadis di depannya ini. Nouval sangat ahli dalam mengendarai sepeda motor, jadi dengan cepat ia bisa mengerem motornya.

     "Dasar cewek lebay!" cetus Nouval.

     Bulan mulai membuka matanya setelah mendengar suara khas cowok yang mengatainya. "Gue masih hidup kan? Tubuh gue masih lengkap kan?" tanyanya sembari memeriksa badannya. "Yeyy, gue masih hidup," ucapnya kesenangan sambil melompat-lompat, dan tanpa sadar memeluk cowok di depannya.

     "Ekhem," dehem Nouval dan menyadarkan Bulan untuk melepas pelukannya. "Sorry, gue kesenangan jadi refleks, hehe," ucap Bulan setelah melepas pelukannya sembari cengengesan.

     Bulan menyadari sesuatu. "Eh, lo yang hampir nabrak gue?" tanyanya yang baru menyadari cowok di depannya inilah yang hampir menabraknya tadi.

     "Hm," jawab Nouval singkat.

     "Lo tuh ya, mata lo itu difungsikan dikit kek, gue mau tanya mata lo itu fungsinya buat apa?" tanya Bulan yang mulai meluapkan amarahnya.

     "Melihat."

     "Nah itu tau, terus kenapa lo nggak bisa liat cewek secantik gue mau nyebrang," lanjut Bulan.

     "Emang lo cantik?" tanya Nouval malah mengalihkan pembicaraan.

     "Cantik lah, cuma cowok buta yang bilang gue nggak cantik," jawab Bulan memuji dirinya sendiri.

     "Oh."

     "Makanya jangan pakai kacamata hitam, nggak bisa liat kan kalau gue cantik," ujar Bulan. Dan dengan cepat Bulan mengambil kacamata Nouval. "Lo nggak perlu pakai kacamata, biar bisa liat ada cewek secantik gue," ucapnya lalu pergi ke seberang jalan menuju temannya yang dari tadi sudah menunggunya.

     "Oh ya, satu lagi. Lo ganteng kalau nggak pakai kacamata," teriak Bulan dari seberang jalan, lalu melambaikan tangannya dan masuk ke mobil yang segera menjauh dari tempat itu.

     "Dasar cewek aneh," ucap Nouval lalu menaiki motornya kembali dan pergi menyusul teman-temannya yang lain.

***
     Malam telah tiba. Nouval baru sampai di warung Mbok Sri. Ia yang baru datang langsung diserang dengan berbagai pertanyaan dari teman-temannya.

     "Ini dia nih, si Nouval," ucap Adit pada teman-temannya yang lain.

     "Val, lo kemana aja tadi? Lo yang ketuanya malah lo yang nggak ikut," tanya sekaligus sindir Tatan.

     "Iya, Val. Tadi gue liat lo malah belok sendiri, nggak ikut sama kita ke tempat demo," tambah Reno.

     Nouval tidak menjawab, ia langsung duduk di sebelah Adit.

     "Woii, kalau ditanya tuh dijawab, malah diem aja, untung ketua," geram Adit.

     "Yang mana?" tanya Nouval.

NOUVAL (Almet Ijo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang