28. Basket

1K 97 36
                                    

Happy Reading

***
     Kringg

     Bunyi yang ditunggu-tunggu itupun terdengar di telinga mereka. Kelas XI IPS 3 langsung berhamburan keluar dari kelas setelah guru yang mengajar juga keluar tentunya. Keempat sahabat itupun berjalan beriringan ke kantin. Sebenarnya Bulan tidak mood untuk ke kantin, tapi teman-temannya terus saja menarik-narik tangannya agar ikut. Jadi, ia pasrah saja ikut dengan langkah yang malas.

     "Nouval!" Sesampainya di kantin, Nada yang melihat Nouval dan teman-temannya langsung berteriak memanggil.

     Nouval yang namanya dipanggil itu tidak sedikitpun menoleh, karena ia sudah tahu siapa yang memanggilnya. Malahan teman-temannya yang menoleh karena merasa tidak asing dengan suara itu.

     Nada menarik tangan Vita agar mengikutinya ke meja anak The Lion, sedangkan Vita menarik tangan Fira, dan terakhir Fira menarik tangan Bulan yang terlihat paling malas dari tadi. Sepanjang perjalanan menuju meja anak The Lion, Bulan memalingkan wajahnya ke penjual nasi goreng. Sebaliknya dengan Nouval, ia dari tadi malah memerhatikan Bulan, bukannya cewek yang sedang tersenyum padanya saat ini.

     Nada langsung duduk di samping Nouval. Vita juga duduk di samping Adit. Sedangkan Bulan dan Fira memilih duduk di samping Tristan.

     "Hai, Pacar," sapa Nada kepada Nouval membuat semua yang ada di kantin membelalak kaget, termasuk Aura yang ada di meja samping mereka. Reno sampai mengeluarkan kembali bakso yang sudah dimasukkan ke mulutnya. Adit sampai menganga lebar memberikan kesempatan pada lalat untuk masuk ke mulutnya. Sedangkan Tristan menatap Nouval seperti meminta penjelasan.

     Berbeda dengan para cowok, Fira dan Vita malah menatap Bulan seolah bertanya. Bulan yang ditatap oleh kedua sahabatnya hanya mengedikkan bahu berusaha keliatan cuek.

     "Hai, Adit, Tristan, Reno, dan yang lainnya." Nada lanjut menyapa anak-anak The Lion yang berada tak jauh dari mereka duduk. Nada memang mengenal mereka semua, karena dulu ia sering diajak Nouval nongkrong bareng mereka.

     Adit lebih dulu sadar dari keterkejutannya. "Hai, Nad. Kapan lo pulang dari Singapura?" tanyanya.

     "Baru lima hari yang lalu, Dit," jawab Nada.

    Adit ngangguk-ngangguk mengerti.

     "Gue enggak salah denger nih, Nad? Lo panggil Nouval apa tadi? Acar atau Pacar?" Kini Reno yang bertanya.

     Nouval dari tadi hanya diam saja. Pikirannya hanya fokus pada satu objek di depannya, yaitu Bulan. Sedangkan Bulan sedari tadi seperti menulikan telinganya, malas mendengar hal-hal yang membuat dadanya sesak.

     "Hahaha ...." Nada tertawa sebentar, "bukan acar lah, tapi pacar, Reno," ucapnya.

     "Kok bisa? Sejak kapan?" tanya Reno lagi.

     "Iya, sejak kapan, Val?" Tristan bertanya ke Nouval, tapi lagi-lagi cowok itu hanya diam.

     "Sejak tiga hari yang lalu," jawab Nada.

     "Kok bisa? Bukannya kalian sahabatan?" tanya Reno lagi.

     "Nih ya, Ren, gue kasih tau. Persahabatan antara cowok sama cewek itu enggak ada yang murni, pasti salah satu dari mereka ada yang menyimpan perasaan lebih dari sahabat. Entah itu si cewek atau si cowok," jelas Adit.

     Reno manggut-manggut paham. Ia kembali memakan baksonya.

     "Gue mau ke kelas, ada tugas yang belum gue selesaikan, kalian makan aja." Bulan beranjak dari duduknya dan melangkah keluar dari kantin, tidak menghiraukan panggilan Fira dan Vita.

NOUVAL (Almet Ijo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang