18. Nomor Tidak Dikenal

1K 92 21
                                    

Happy Reading

***

     Bel istirahat berbunyi. Hal ini adalah salah satu yang paling disukai oleh sebagian besar para murid. Satunya lagi tentu adalah bel pulang sekolah.

     Bulan sedari tadi tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar di kelasnya. Ia menenggelamkan wajahnya di kedua lipatan tangannya di meja. Tidak tertidur, hanya menutup matanya saja. Tapi, telinganya bahkan masih bisa mendengar omongan teman-teman sekelasnya yang sekarang juga sedang membicarakannya.

     Untungnya guru yang mengajar tidak terlalu memperhatikan murid-muridnya. Jadi, Bulan tidak ketahuan kalau ia tidak memperhatikan pelajaran yang diterangkan.

     "Lan, kantin yuk," ajak Fira di sampingnya juga sudah ada Vita. Mereka menunggu Bulan menegakkan kepalanya.

     "Kalian aja deh, gue males." Bulan mendongakkan kepalanya dan menjawab dengan lesu.

     "Lo nggak mau cerita sama kita?" tanya Vita dan diangguki oleh Fira.

     "Tanpa gue cerita juga pasti kalian sudah tau," ujar Bulan.

     "Tapi itu kan kata orang. Kita mau denger langsung dari lo," sanggah Fira.

    Bulan menghela nafas dalam. "Gue tadi berangkat bareng cowok, dan kalian tau kan kalau semuanya pada tau gue sudah pacaran sama Kak Nouval." Bulan memelankan suaranya saat mengucapkan kalimat itu. Tidak ingin ada yang mendengarnya dan malah menimbulkan masalah baru.

     "Cowok? Siapa? Cogan bukan? Lo kalau punya kenalan bagi-bagi napa?" tanya Fira membuat Bulan dan Vita menatapnya jengah.

     Vita menoyor kepala Fira, membuatnya mengaduh kesakitan. "Terus Revan lo kemanain dodol?"

     "Sakit dodol." Fira mengusap-usap kepalanya yang sakit.

     "Enggak lah, gue cuma bercanda kok. Kan gue orangnya setia," jawab Fira.

     "Lo setia. Revan setia nggak?" tanya Vita mencoba menggoda sahabatnya ini.

     "Setia lah." Fira berucap yakin. "Memang siapa cowok itu, Lan?"

     "Ada, orang."

     "Ya, gue juga tau kalik itu orang, tapi siapa orangnya, Bulan?"

     "Lo juga nggak kenal."

     "Ya karena gue nggak kenal, gue mau tau namanya biar kenal."

     "Kalian berdua nggak ke kantin?" Bulan mencoba mengalihkan topik pembicaraan mereka.

     "Oh iya, gue lupa. Yuk Vit, kita ke kantin. Lo mau nitip sesuatu nggak?" tanya Fira.

     "Nggak."

     "Okey, kita pergi." Fira dan Vita bergegas ke kantin.

     Setelah tiba di pintu, Fira kembali berbalik badan menatap Bulan. "Inget, Lan. Lo harus kasih tau kita setelah kita balik dari kantin." Bulan hanya manatapnya datar.

     Bulan mengeluarkan ponselnya untuk menghilangkan rasa bosan. Kelas saat ini sangat sepi. Hanya ada dirinya saja di sini. Itu lebih baik menurut Bulan, daripada ia harus mendengarkan omongan mereka.

     +628..........

     Rooftop.

     Bulan mengernyitkan keningnya heran saat melihat pesan itu. Nomor siapa nih? Dan apa katanya? Rooftop? Maksudnya gue disuruh ke sana gitu? tanya Bulan dalam hati.

NOUVAL (Almet Ijo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang