Happy Reading
***
"Yah, gue telat lagi, pasti udah pada upacara di dalem," ucap Bulan. Ia terlambat karena seperti biasa, mobilnya dipinjam oleh sang kakak tanpa izin. Kevin berangkat pagi-pagi sekali dan memakai mobil Bulan tanpa izin sang adik. Jadilah Bulan tadi menaiki angkot, itupun telat karena ia lama baru mendapatkan angkot.Terdengar suara motor yang berisik membuat Bulan berbalik ke belakang. Ia mendapati empat motor di belakangnya yang berhenti serta empat pengendaranya. Mereka adalah inti The Lion, ada Nouval, Adit, Tristan, dan juga Reno. Kalau mereka memang sudah biasa terlambat, apalagi di hari Senin, karena mereka sengaja tidak ingin mengikuti upacara bendera. Kalau kata Reno ceramahnya kelamaan, dan yang dibahas cuma itu-itu aja, kalau nggak kebersihan ya ... palingan disuruh lebih rajin belajar dan nggak bandel.
Bulan yang melihat Nouval kembali teringat akan pernyataannya malam itu. Ia sebenarnya ingin menjawabnya kemarin, tetapi karena Nouval tidak masuk jadi tidak bisa. Bulan gugup sendiri saat ini. Karena Nouval masuk berarti ia harus menjawabnya hari ini. Ah, memikirkannya saja membuat Bulan gugup.
"Kak Nouval telat juga?" tanya Bulan.
"Lo bisa lihat sendiri kan? Dan ya, mulai sekarang jangan panggil gue pakai sebutan 'kak', gue nggak mau jadi kakak lo," jawab Nouval dingin seperti biasa. Itu membuat Bulan sedikit terkejut. Ia kira Nouval akan bersikap hangat kepadanya. Tapi nyatanya tidak. Nouval tetaplah Nouval.
"Iya, Lan. Kita juga. Lo jangan panggil kita pakai sebutan 'kak', nggak enak didengernya," timpal Adit dan disetujui yang lainnya.
"Oke," balas Bulan. Bulan sama sekali tidak keberatan dengan itu. Kevin yang statusnya adalah kakak kandungnya saja jarang ia panggil dengan embel-embel 'kak'.
Nouval melangkah maju dimana Bulan berdiri, membuat Bulan melangkah mundur. Tapi baru tiga langkah ia mundur, punggungnya sudah mengenai gerbang, sedangkan Nouval masih terus maju.
Ketahuilah bahwa jantung Bulan saat ini sedang tidak aman.
"Lo mau ngapain?" Pertanyaan itu tidak dijawab Nouval, ia masih terus maju hingga jarak mereka sangat dekat sekarang. Bulan menutup matanya.
Suara gembok yang terbuka menyadarkan Bulan dari pikiran negatifnya.
"Minggir," titah Nouval membuat Bulan langsung berpindah tempat.
Huwaaa gue malu banget, batin Bulan. Bulan menepuk-nepuk pipinya merutuki kebodohannya.
"Lan, lo nggak mau masuk?" Tristan bertanya sebab melihat Bulan yang hanya berdiam di tempat.
"Eh, iya, ini mau masuk," ucap Bulan cepat.
Tetapi tidak semudah itu mereka masuk, karena begitu memasuki gerbang, Pak Yanto sudah ada di hadapan mereka sambil berkacak pinggang dan menunjukkan wajah yang sangat mengerikan.
"Eh, ada Pak Yanto," ujar Bulan dengan menunjukkan senyum pepsodent-nya.
"Loh, bapak kok nggak upacara? Hayoo ... Bapak bolos ya? Malas ya dengerin ceramah dari kepala sekolah? Sama Pak, kita juga malas banget," tanya sekaligus curhat Reno. Ia langsung dihadiahi tatapan tajam milik Pak Yanto.
"Sembarangan kamu, bapak di sini itu ngurusin siswa-siswa yang bandel kayak kalian ini." Pak Yanto menunjuk mereka satu persatu. "Kalian berempat ini ya, selalu saja datang telat," ucap Pak Yanto sembari menggeleng-gelengkan kepalanya menatap keempatnya.
"Dan kamu Bulan, kamu kenapa bisa terlambat?" Kali ini pandangan Pak Yanto beralih ke Bulan. Bukan hanya Pak Yanto, diam-diam Nouval juga melirik satu-satunya perempuan di antara mereka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOUVAL (Almet Ijo)
Teen FictionAyo mampir para penggemar almet ijo💚 Nouval. Ketua geng The Lion. Most Wanted SMA Pelita. Dingin dan ditakuti semua orang. _____________________________________ "Kenalin gue Bulan Vera Adeeva, kelas XI IPS 3, umur 16 lebih sembilan bulan, anak ked...