15. Tiga Permintaan

1.1K 96 40
                                    

Happy Reading💚

.

.

.

     "Kak, lepasin tangan gue," ketus Bulan. Sedari tadi ia berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Nouval, tetapi itu sia-sia. Kekuatannya tidak sebanding dengan Nouval.

     Saat sampai di taman belakang baru Nouval melepaskan tangan Bulan. Taman ini adalah tempat yang pas untuk orang yang ingin menyendiri karena suasananya yang sepi dan sejuk. Biasanya yang sering ke sini adalah murid yang introvert.

     Keduanya duduk di salah satu bangku yang disediakan di sana. Bangku ini terlindungi oleh sebuah pohon besar yang rindang sehingga terhindar dari teriknya sinar matahari.

     Keheningan tercipta di antara keduanya. Nouval yang bingung ingin memulai dari mana dan Bulan yang hanya menunggu cowok di sampingnya ini bersuara.

     "Ekhem ...." Nouval berdeham singkat untuk memulai pembicaraan.

     "Gue mau lo jadi pacar pura-pura gue," ucap Nouval to the point.

     "Kenapa gue harus mau?" tanya Bulan.

     "Lo harus mau," putus Nouval seperti tidak menerima penolakan.

     Bulan menghela nafas berat. Ia jadi bingung sendiri sekarang. Kenapa jadi begini? Tetapi rasanya percuma jika ia menolak, karena Bulan tahu jika ketua The Lion ini tidak suka dibantah. Ia pasti akan memaksakan kehendaknya. Bulan bisa apa?

     "Sampai Aura nggak ngejar-ngejar gue lagi, setelah itu kita selesai, gimana?" tawar Nouval.

     "Hmm ..., okey, gue mau. Tapi ada syaratnya."

     "Apa?"

     "Gue mau Kakak ngabulin tiga permintaan."

     "Apa?"

     "Kakak mau nggak?"

     Nouval berpikir sebentar. Ia takut jika Bulan akan meminta yang aneh-aneh nantinya. Tapi ia juga harus melakukan ini agar Aura tidak terus mengejarnya.

     "Iya, gue mau," putus Nouval akhirnya membuat Bulan tersenyum puas.

     "Apa permintaan, lo?" tanya Nouval langsung.

     "Gue nggak butuh sekarang. Mungkin nanti di saat yang tepat gue bakal keluarin permintaan gue," terang Bulan membuat Nouval mengangguk saja.

     "Gue mau ke kelas, Kak," pamit Bulan seraya bangkit dari duduknya.

     Tidak ada sahutan dari Nouval. Untung Bulan sudah terbiasa dengan sikap itu. Bulan melangkah menjauh tanpa menunggu jawaban dari cowok yang sekarang berstatus sebagai pacarnya itu, walau hanya pura-pura.

     "Tunggu," ujar Nouval membuat Bulan menghentikan langkahnya. Ia berbalik badan menunggu apa yang ingin di sampaikan Nouval.

     "Makasih." Satu kata itu sukses keluar dari mulut Nouval.

     "Buat?"

     "Karena lo mau jadi pacar pura-pura gue."

     "Nggak usah terima kasih. Anggap aja tiga permintaan gue nanti sebagai ucapan terima kasih Kak Nouval."

     Nouval mengangguk setuju. Setelah dirasa tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Bulan kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda.

***
     "Lan!" panggil Fira saat Bulan telah berada di kelas.

NOUVAL (Almet Ijo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang