5. Dihukum

1.7K 168 32
                                    

Happy reading 💚

***
     "Oke, kita bakalan kasih lo tantangan," ucap Fira bersemangat.

     Bulan menatap kedua sahabatnya secara bergantian. "Apa tantangannya?" Fira dan Vita langsung saling tatap dan tersenyum licik.

     "Oke, jadi gini. Kalau lo bisa bikin Kak Nouval jatuh cinta sama lo, kita berdua bakalan kasih apapun yang lo mau. Tapi kalau lo nggak bisa atau malah lo yang suka sama Kak Nouval, lo yang harus kasih kita berdua apapun yang kita mau, gimana?" jelas Fira.

     "Oke," jawab Bulan langsung menyetujuinya tanpa pikir panjang. "Lagian gue juga nggak bakalan suka sama Kak Nouval, orangnya aja dingin begitu, ngomongnya ngirit lagi, bukan tipe cowok gue banget," lanjut Bulan lagi.

     "Awas lo ya, kemakan omongan sendiri," peringat Vita yang langsung disetujui oleh Fira.

     "Nggak, tenang aja."

     "Terus gimana cara lo buat bikin Kak Nouval suka sama lo?" tanya Vita penasaran.

     Bulan tersenyum kepada kedua sahabatnya, "Liat aja nanti."

     "Vit, ngomong-ngomong kok dari tadi gue nggak liat orang tua lo, sepi amat perasaan dari tadi, pada kemana?" tanya Bulan.

     "Mama sama Papa gue lagi ke luar kota ngurusi bisnisnya," jawab Vita.

     "Pantesan rumah lo sepi, untung ada kita datang, kalau nggak, lo pasti kesepian," ujar Fira.

     "Pembantu lo mana?" tanya Bulan lagi.

     "Pembantu gue itu nggak tinggal di sini, dia kerjanya cuma sampai sore habis itu ya balik ke rumahnya. Tapi rumahnya nggak jauh kok, cuma di seberang jalan depan rumah gue," jawab Vita.

    "Ohh," ujar Bulan dan Fira bersamaan.

***
     Nouval sudah siap dengan seragamnya. Ia mengambil hoodie berwarna hitam di lemari dan memakainya, biasanya ia akan memakai jaket favoritnya dan tak lupa kaca mata hitamnya, tetapi itu semua ada di tangan cewek yang tidak sengaja ditemuinya. Nouval segera mengambil tasnya dan turun ke bawah.

     "Eh Nouval, ayo duduk sini, sayang, kita sarapan bareng," ujar Lena saat melihat putranya itu. "Iya Kak, ayo sarapan bareng," timpal Dira yang sudah duduk rapi di meja makan.

     Nouval melihat ke arah meja makan, matanya tertuju pada pria berdasi yang juga sedang duduk di sana. Pria itu juga menatap balik ke arah Nouval. Mereka saling lempar tatapan tajam. Suasana seketika hening dan canggung.

     "Kok malah saling tatap gitu sih, kalau kalian saling kangen pelukan dong," ucap Lena berusaha menghentikan suasana yang canggung itu.

     "Ma, Nouval makan di kantin aja ya." Nouval langsung mencium tangan Lena. Dira juga langsung berdiri dan menyalimi Kakaknya itu. Setelah itu Nouval pergi tanpa mengatakan satu kata pun lagi.

     Nouval tidak langsung pergi ke SMA Pelita, ia ingin menenangkan pikirannya terlebih dahulu di tempat favoritnya.

***
     Bulan sampai di depan gerbang sekolah SMA Pelita yang sayangnya sudah tertutup rapat. "Ish, telat kan gue. Gara-gara Kak Kevin nih minjam mobil gue, kan jadi gue yang repot nyari angkutan umum," kesal Bulan.

     "Gimana dong ini? Apa gue manjat aja kali ya?" Bulan terlihat berpikir sebentar dan akhirnya ia memutuskan untuk memanjat gerbang tersebut. "Lo ngapain?" tanya seorang cowok tiba-tiba saat Bulan sudah sampai di atas gerbang. Bulan terkejut bukan main mendengar suara berat seseorang yang menegurnya, hingga menyebabkan kakinya terlepas dari pijakannya dan langsung jatuh tersungkur ke bawah.

NOUVAL (Almet Ijo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang