30. The Lion dan Garuda Bersatu

1K 116 29
                                    

Happy Reading

***
     Nouval sudah mencari Bulan dimulai dari sekolah, rumah Fira, rumah Vita, tapi ia belum menemukannya sama sekali.

     Saat ini Nouval kembali lagi ke sekolah, siapa tahu ia tidak teliti, tapi nihil. Di sekolah sudah sangat sepi, tidak ada siapapun.

     Nouval memberhentikan motornya di halte Bus dekat sekolah. Ia berniat menghubungi Adit.

     "Udah ketemu?" tanya Nouval langsung, tidak ingin berbasa-basi.

     "Belum, Val. Anak-anak yang lain juga katanya belum ada yang ketemu," lapor Adit di seberang sana.

     Sambungan diputuskan sepihak oleh Nouval. Merasa tidak ada informasi, Nouval mengacak rambutnya frustasi.

     Lo dimana sih?

     Segerombolan anak motor tiba-tiba datang dan berhenti di hadapan Nouval.

     Nouval menajamkan matanya melihat mereka. Mereka adalah Garuda. Nouval tahu itu.

     Bukannya mendapatkan Bulan, Nouval malah mendapat masalah sekarang. Pasalnya, ia seorang diri dan di depannya terdapat mungkin sekitar lima puluh orang. Sehebat-hebatnya Nouval, ia tidak mungkin bisa melawan lima puluh orang sekaligus.

     Terlihat Dhito turun dari motornya diikuti anak buahnya yang lain.

     Dhito tersenyum remeh kepada Nouval.

     Nouval juga ikut turun dari motornya.

     "Mau lo apa?" tanya Nouval dingin. Ia ingin cepat saja berurusan dengan Garuda, karena saat ini yang terpenting menurutnya adalah menemukan Bulan terlebih dahulu.

     "Gue mau habisin lo sekarang juga," jawab Dhito diiringi tawa kemenangan yang lainnya.

     "Gue nggak ada waktu ngeladenin kalian, gue harus cari orang yang berharga buat gue sekarang," ujar Nouval. Ini sama sekali bukan waktu yang tepat buat berkelahi.

     Dhito mengernyitkan keningnya. Ia berpikir dan saat itu juga ia terkejut.

     "Bulan hilang?" tanyanya pada Nouval.

     "Bukan urusan lo." Nouval kembali menaiki motornya dan memakai helmnya.

     "Jelas itu urusan gue!" tekan Dhito.

     Dhito juga segera menaiki motornya. Melihat ketuanya, yang lainnya juga ikut menaiki motor kembali.

     "Gue bantu cari," ujar Dhito. Anggotanya terlihat terkejut mendengar ucapan sang ketua mereka. Berarti mereka akan membantu ketua musuh bebuyutan Garuda?

     "Terserah," balas Nouval. Ia juga tidak mungkin melarang, malah semakin banyak yang mencari akan semakin cepat kemungkinan Bulan ditemukan. Yang ia pikirkan sekarang hanya menemukan Bulan. Itu saja.

     Dhito dan gengnya melajukan motor mereka entah kemana. Begitu juga dengan Nouval yang hendak kembali menjalankan motornya.

     Namun, Nouval tidak jadi melajukan motornya saat ia melihat gelang yang tergeletak di depan halte. Ia bergegas turun dari motor dan mengambilnya.

     Nouval memerhatikan gelang tersebut. Nouval ingat sekarang. Tadi saat bermain basket bersama Bulan, ia melihat Bulan memakai gelang ini. Sepertinya Bulan tidak sengaja menjatuhkannya.

     Gelang itu seperti petunjuk bagi Nouval. Ia sepertinya tau harus kemana. Dengan cepat Nouval kembali menjalankan motornya membelah jalanan kota yang masih ramai walaupun hari sudah malam.

NOUVAL (Almet Ijo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang