Happy Reading, guys
🦁🦁🦁
"Lan, lo mau ke rumah Nouval?" tanya Vita kepada Bulan di depannya yang sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam tas, karena memang bel pertanda pulang sudah berbunyi satu menit yang lalu.
Bulan menoleh sebentar ke Vita, kemudian melanjutkan kembali kegiatannya. "Iya, kenapa? Lo mau ikut?" Pertanyaan itu keluar saja dari mulut Bulan, padahal ia yakin jika Vita sangat malas untuk menjenguk orang sakit. Katanya takut ketularan.
"Mau," jawab Vita antusias. Bulan menoleh sepenuhnya ke Vita, tidak menyangka dengan jawaban yang diucapkan sahabatnya itu.
"Gue juga ikut, kalian mau pergi kok enggak ngajak-ngajak gue." Fira ikut mengangkat tangannya. Ia dari tadi memang menyimak pembicaraan diantara kedua sahabatnya.
Bulan menolehkan kepalanya ke Vita dan Fira bergantian. "Tumben?"
"Kalau gue sih karena di sana pasti ada Adit," ucap Vita diselingi senyum cengengesannya.
Kini kepala Bulan beralih ke Fira, ingin menanyakan alasan sahabatnya yang satu itu.
"Gue sih lagi gabut aja, jadi gue mau ikut kemanapun kalian pergi," jawab Fira dengan senyum lebarnya.
"Padahal gue rencananya sama Nada doang tadi," ucap Bulan memberitahu niat awalnya. "Tapi bagus deh, Nada sama kalian aja, ya? Kalian berdua kan pakai mobil, sedangkan gue pakai motor."
"Nad, lo sama kunyuk-kunyuk ini aja, ya, nggak papa kan?"
"Nada sama siapa aja nggak papa kok," balas Nada, ia sudah siap dengan tas sampingnya. Begitu juga dengan Bulan, Vita, dan Fira yang sudah berdiri dengan tas dipundak masing-masing.
"Yaudah ayo," ucap Vita dan mereka pun berjalan beriringan keluar kelas menyisakan teman-teman sekelas mereka yang mempunyai tugas piket.
🦁🦁🦁
Tok tok
"Masuk."
"Enak banget, Bos, tidur-tiduran di rumah. Lah kita, tersiksa di kelas karena Pak Yanto," ujar Adit dan langsung duduk di sofa dekat tempat tidur dimana Nouval baring.
"Kan lagi sakit geblek!" sahut Reno.
"Baru dateng bukannya ngucap salam, malah ngiri aja kerjaan lo," timpal Tristan.
"Emang lo ucap salam, Tan?"
"Ucap lah, emangnya kalian berdua."
"Kok gue nggak denger ya?" Adit mengingat-ingat apakah Tristan tadi ada mengucapkan salam.
"Gue kan ucapinnya dalam hati," ucap Tristan tanpa dosa. Ia ikut duduk di samping Adit, sedangkan Reno memilih duduk di lantai yang dilapisi dengan karpet berbulu. Ia meluruskan kakinya seperti orang habis berlari.
Adit mengelus dadanya sabar. "Sabar gue punya temen kayak lo."
"Kalian ngapain ke sini?" tanya Nouval yang dari tadi menunggu teman-temannya itu selesai dengan perdebatan un-faedahnya.
Sekali lagi Adit mengelus dadanya sabar mendengar pertanyaan Nouval. "Lo sekalinya ngomong bikin orang kesel ya, Val."
Nouval tidak menjawab ucapan Adit, ia masih menunggu pertanyaannya dijawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOUVAL (Almet Ijo)
Teen FictionAyo mampir para penggemar almet ijo💚 Nouval. Ketua geng The Lion. Most Wanted SMA Pelita. Dingin dan ditakuti semua orang. _____________________________________ "Kenalin gue Bulan Vera Adeeva, kelas XI IPS 3, umur 16 lebih sembilan bulan, anak ked...