Happy Reading
***
Nouval maju menghampiri Dhito. Teman-temannya menyusul di belakang.
Kini Nouval dan Dhito saling berhadapan dengan pasukan masing-masing.
"Kalau Garuda menang, gue mau The Lion bubar dan ...." Dhito menjeda ucapannya. Ia menatap Nouval dengan smirk-nya. "Bulan buat gue," lanjutnya.
Tanpa aba-aba Nouval langsung maju dan memberikan sebuah bogeman mentah ke wajah Dhito membuatnya langsung jatuh tersungkur ke tanah dengan bibir yang mengeluarkan darah.
Belum sempat Dhito berdiri, Nouval sudah mencengkram bajunya kuat. "Mulut lo nggak pantes buat bilang The Lion bubar," ucapnya dingin.
Bugh
Sebuah bogeman kembali Dhito dapatkan. "Ini buat lo yang masih mimpi buat milikin Bulan."
Dua pukulan awal dari Nouval yang membuat para anggota Garuda langsung menyerang The Lion. Terjadilah aksi tawuran di lapangan bola ini.
Jumlah anak Garuda yang lebih banyak sama sekali tidak membuat The Lion takut maupun gentar.
Tristan menghajar Bayu, tanpa memberinya celah untuk menyerang balik. Begitu juga dengan Nouval yang melawan Dhito.
Tanpa Nouval sadari, dari arah belakang ada yang membawa balok kayu dan berniat memukul Nouval dari belakang.
"VAL, DI BELAKANG LO," teriak Adit yang melihat itu.
Refleks Nouval berbalik ke belakang. Dengan gerakan cepat ia langsung memutar tangan cowok yang memegang kayu tersebut dan membuat balok kayunya jatuh ke tanah.
Terdengar suara sirine polisi yang mendekat. Sepertinya ada warga yang menelepon polisi karena melihat aksi tawuran ini.
Kedua geng tersebut langsung bergegas menaiki motor mereka masing-masing, malas jika berurusan dengan aparat kepolisian.
"KITA BERPENCAR." Nouval menginterupsi anggotanya agar berpencar untuk mengelabui polisi itu.
Mereka semua mengangguk mengerti lalu segera berpencar, ada yang berbelok ke kanan maupun ke kiri. Sedangkan Nouval, Adit, Tristan, dan Reno memasuki gang-gang kecil yang hanya mampu dilewati satu mobil. Mereka banyak mengetahui jalan-jalan tikus seperti ini karena mereka sudah biasa melewatinya. Gang ini akan langsung tembus ke jalan belakang sekolah mereka, SMA Pelita.
Mereka memarkirkan motor mereka di halaman belakang sekolah. Dengan kompak melepaskan helm mereka, menampakkan wajah-wajah yang biru karena terkena pukulan tadi.
"Val, kita masuk kah?" tanya Adit.
"Nggak usah aja deh, malas gue. Habis ini juga pelajarannya Pak Yanto. Emang lo pada udah ngerjain PR?" Reno menatap kawan-kawannya.
"Anjir. Gue lupa kalau ada PR," sahut Tristan menepuk helmnya kuat membuat tangannya kesakitan sendiri.
"Eh, lo yang lupa ngerjain, malah helm lo yang kena pukul. Kasian woi," ujar Adit.
"Lo malah kasian sama helm, ini tangan gue sakit tau nggak," kesal Tristan.
"Kita ke warung Mbok Sri aja," ujar Nouval menghentikan perdebatan temannya. Mereka berempat melajukan kembali motor mereka ke warung Mbok Sri.
***
Bulan memasuki kelas dengan wajah yang penuh dengan kekesalan. Berbanding terbalik dengan wajahnya pas baru masuk tadi pagi. Ia baru selesai membersihkan toilet kelas sebelas. Ya, sebagai hukuman karena sudah membuat keributan, jadi, Bulan dan Aura disuruh membersihkan toilet. Bulan membersihkan toilet kelas sebelas sedangkan Aura membersihkan toilet kelas dua belas. Mereka sengaja tidak disatukan, kalian pasti tau lah kalau disatukan gimana. Bukannya menjadi bersih, yang ada makin kacau keadaan toiletnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOUVAL (Almet Ijo)
Teen FictionAyo mampir para penggemar almet ijo💚 Nouval. Ketua geng The Lion. Most Wanted SMA Pelita. Dingin dan ditakuti semua orang. _____________________________________ "Kenalin gue Bulan Vera Adeeva, kelas XI IPS 3, umur 16 lebih sembilan bulan, anak ked...