Emosi

331 50 4
                                    

Pagi yang indah di hari jumat. Hari terpendek untuk sekolah sebelum weekdays. Hari yang biasanya diawali oleh senyuman bahagia anak-anak sekolah. Tapi tidak dengan Jisung, entah kenapa sejak pagi wajahnya ketekuk, dia hanya diam. Raut wajahnya menunjukkan kekesalan dan keningnya mengkerut seperti gelisah dan kebingungan.

Tidak ada yang tau apa penyebab anak pertama bapak Jaehyung bersikap seperti itu.  Kalau biasanya dia dimeja makan membantu adiknya mengambilkan makanan dan saling bercanda kali ini dia terdiam sambil menatap piringnya yang kosong.

Mamanya yang sejak tadi menatapnya menjadi bingung, sambil meletakkan nasi dan lauk di piring putranya dan memberikan sinyal tanda tanya, menanyakan pada anak gadis dan suaminya apa yang terjadi pada Jisung.

Tapi baik Jae dan Lami tidak tau apa yang terjadi pada Jisung. bahkan setelah selesai sarapan Jisung masih saja diam dan hanya mencium tangan kedua orang tuanya tanpa berkata apapun.

Wendy segera menarik tangan Lami yang juga akan berpamitan padanya

"Dek, kakak kenapa?"

"adek gak tau ma, mungkin ribut sama papa"

Papanya yang mendengar langsung protes

"ih kapan papa ribut sama kakak? papa aja turun muka kakak udah ketekuk gitu"

"terus kenapa dek?" tanya Wendy

"jangan-jangan berantem sama kamu ya dek?" Jae menambahkan

"beneran adek gak berantem sama kakak, adek juga lihat kakak pagi ini diem banget"

"kenapa ya kakak?" pikir Wendy, bagaimana dia tidak khawatir. Anak laki-lakinya memang menakutkan kalau diam seperti ini. Wendy berharap tidak terjadi apa-apa pada anaknya.

Jisung menoleh ke belakang karena lami tak segera berangkat menyusulnya.

"Ayo dek, nanti telat" kata Jisung singkat

Lami segera berpamitan pada papa mamanya sambil cium pipi kanan pipi kiri

"Hati-hati di jalan ya kak" kata papanya dan hanya dibalas anggukan singkat oleh Jisung.

Tidak hanya orang rumah, teman-teman di sekolah juga merasakan ada yang berbeda dari Jisung. Hari ini dia sangat pendiam, tidak keluar suara sama sekali dari mulutnya.

Seungmin, Felix dan Chenle yang biasanya mengajak mabar Jisung jam istirahat begini jadi tak berani. Jisung hanya diam seperti memikirkan sesuatu.

"Lo aja deh yang ngajak dia ngomong" kata chenle sambil menyikut lengan Felix

"gak berani lah gue, lo aja deh Min.. lo kan tetangganya"

"apa hubungannya ama tetanggan. Gak mau gue takut dicaplok Jisung gw"

"kenapa dah si mochi, lagi pms apa begimana sih?  ada masalah apaan?  lo gak tau min?" tanya chenle yang memborbardir pertanyaan pada Seungmin

"gak tau gue, lo tau gak lix?"

"eh botol kecap, lo aja tetangganya gak tau apalagi gue"

"lo sih sibuk PO brownies melulu"

"diem lo dasar penikmat dagangan orang gratisan.. "

Lah malah ribut para bocil bukannya nanyain Jisung malah ribut sendiri

"sama aja lo berdua" cibir chenle.

Di saat berdua kutu kupret ini ribut mereka melihat seorang gadis cantik sedang berdiri di dekat pintu kelas mereka.

Gadis manis yang juga adek kelas mereka tengah tersenyum memanggil temannya yang masih saja terdiam di mejanya. Chenle segera memanggil Jisung karena dia tak menyadari keberadaan Lami.

FAMILY ENAM HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang