Congratulations

368 55 3
                                    

Pagi hari di kompleks enam hari. Rumah yang biasanya riuh tiap pagi jadi makin berisik pagi ini. Memangnya kapan keluarga kompleks enam hari ini memulai hari dengan ketenangan? ada aja yang diributin tiap paginya.

Begitu juga dengan seorang papa yang kini tengah duduk di meja makan. Pagi gini dia tumbenan sudah siap bahkan mendahului anak-anaknya. Dari tadi dia senyum-senyum sendiri karena melihat seseorang di depannya yang tengah serius memasak.

"ngapain?" tanya yang sedari tadi ditatap

"ngeliatin istri aku lah"

"kenapa?"

"kamu cantik" sambil senyum haha hehe dia menatap istrinya terus.

"Dih bucin.. " yang dinyinyirin cuma senyum gaje haha hehe

Siapakah papa yang udah ngebucin sedari pagi itu?
Bukan.. bukan park Jaehyung

Ada satu lagi papa yang bucinnya selevel Park Jaehyung.

Kang Brian
Manusia maha bucin yang sebelas dua belas dengan papa Jisung dan Lami itu.

Entah semalem kejedok pintu atau bagaimana kepalanya sehingga hari ini dia jadi rajin dan pagi begini sudah siap.

Sedangkan mama bear yang sibuk masak dengan rambut dicepol itu jadi males kalo Pagi-pagi begini suaminya sudah ngebucin dan ganggu dia yang lagi kerja

"Kenapa kamu bangunnya pagi sih?"

"pagi salah, kesiangan salah" protes Brian

"Ada apaan kamu udah siap jam segini?"

"aku mau nyemangatin Han aja. Hari ini kan hari kelulusan dia dan juga pengumuman lolos tes masuk universitas kan?"

Benar..
Hari ini adalah hari kelulusan Han dan teman seangkatannya seperti Jeno. Seulgi memang sengaja bangun pagi untuk menyiapkan segala keperluan anak-anaknya terutama Han. Tapi dia tidak tau kalau suaminya juga niat bangun pagi untuk menyemangati anaknya

Seulgi tersenyum lebar mendengar perkataan Brian.

Setelah menyiapkan sarapan, dia melihat ketiga anaknya turun berbarengan. dua putrinya memakai baju seragam sekolah biasa sedangkan putranya memakai jas hitam.

Ganteng sekali
mirip papanya...

"hari ini kamu kok cakep Han?"

Han memutar matanya malas, ini papanya kalau gak ngajak tubir gak asyik kayaknya

"cakeplah, Han gitu"

"Iya dong turunan papa" Kata Brian bangga

"Dih.. aku cakep karena nurun mama bukan papa" balas Han menyangkal

"Ih dasaar tidak tau diri kamu bocil, muka doplengan papa banget gitu"

Seulgi yang melihat Brian dan Han ribut segera melerai keduanya. Kenapa sih rumahnya tidak pernah damai? kedua laki-laki di rumahnya yang selalu ribut padahal yang perempuan pada akur.

"udah-udah jangan berantem. Ayoo Han sarapan, kamu kan ada acara kelulusan nanti kamu telat"

Han segera menurut pada mamanya dan duduk diantara Yeji dan Ryujin.

"Maa.. Yeji udah selesai sarapan ya.. Yeji berangkat dulu sama Ryujin"

"iya ma pa.. Ryujin sama kak Yeji berangkat dulu yaa"

Ryujin dan Yeji segera berpamitan karena mereka adalah panitia acara kelulusan jadi mereka harus dateng lebih awal.

Setelah Ryujin dan Yeji berangkat, Han juga bersiap pergi. Dia sudah menggendong tasnya sambil membawa jas hitam di lengannya.

Sebelum berangkat, Seulgi dan Brian berdiri di depan Han dan berkata padanya

"Selamat ya Han.. udah lulus SMA" kata papanya. Han hanya tersenyum singkat sambil memandang wajah orang tuanya.

Sebenarnya Seulgi bisa melihat wajah Han yang satu sisi terlihat lega karena sudah lulus sekolah tapi disisi lain dia cemas karena pengumuman universitas.

Seulgi segera merangkul putranya kemudian mengelus puncak kepala Han.

"Jangan khawatir, apapun hasilnya papa sama mama bangga sama kamu"

Brian juga ikutan maju dan memeluk Han dan Seulgi

"Papa sama mama gak akan pernah kecewa sama hasilnya nanti. Kamu udah berusaha dan berdoa pasti ada kabar baik buat kamu"

Han merasa sedikit tenang, kedua orang tuanya tau kalau dia sedang cemas. Tapi yang dikatakan kedua orang tuanya benar, dia tidak boleh terlalu khawatir. Hari ini cukup terima hasilnya dengan ikhlas mau hasilnya baik atau tidak.

"makasih ma pa, maaf kalau nanti semisal hasilnya bikin mama sama papa kecewa"

"papa sama mama gak akan kecewa Han. kamu udah berusaha, masih ada banyak jalan dan kita bakal selalu dukung kamu"

Han mengangguk dan tersenyum pada kedua orang tuanya itu

"Udahan meluknya, kamu nanti telat Han" kata papanya

mereka segera melepaskan pelukan dan Han berpamitan pada kedua orang tuanya.

"Han berangkat dulu yaa, doain Han ya"

"Pasti nak, jangan lupa yaa papa sama mama dikabari kalau udah keluar pengumumannya. " balas Seulgi

"okee ma.. "

kemudian Seulgi dan Brian mengantar Han ke depan rumah untuk melihatnya pergi ke sekolah.

Sore hari Seulgi sudah berada di rumah setelah seharian pergi berbelanja dan beberes rumah. Dia setengah kaget mendengar suara mobil di luar rumahnya.

Apa dia salah dengar? tapi sepertinya itu mobil Brian.

Dan benar suaminya itu masuk ke rumah sambil terburu-buru. Suaminya pulang cepat karena segera ingin bertemu Han

"Gimana sayang kamu udah dapet kabar dari Han?"

Seulgi menggeleng pelan, dari tadi Seulgi memang menunggu kabar dari Han. Dia sudah meminta Han untuk mengabarinya jika hasilnya sudah keluar. Tapi sampai sekarang Han belum juga mengabarinya. Yeji dan Ryujin juga belum pulang dan tidak mengabarinya.

"Apa belum pengumuman yaa?" tanya Brian

"Gak tau, nunggu kabar dari Han aja. kamu ganti baju dulu aja"

"nanti aja lah sayang, aku nunggu Han dulu"

"Kamu kenapa pulang cepet?"

"Han gak ada kasih kabar, aku pulang duluan aja"

Seulgi mengangguk paham dan memilih duduk di sofa.

sudah tiga puluh lima menit mereka menunggu tapi Han tak kunjung memberinya kabar. Ini sudah sore dan bentar lagi malam, apa acara kelulusannya memang selama itu?

Seulgi dan Brian segera berjingkat ketika mendengar suara motor yang masuk ke rumahnya. Keduanya segera berdiri dan berlari menuju pintu.

Saat Seulgi hendak membuka pintu ternyata Yeji sudah membuka pintunya lebih dulu. Dia melihat wajah yeji dan Ryujin yang tertunduk lemas.

Perasaan tak enak datang menghampiri Brian dan seulgi. dilihat dari wajah anak-anak perempuannya seperti ada kekecewaan pada mereka. Apa han gagal? kalau iya seulgi harus segera merangkul putranya dan menenangkannya.

"mana abang?" tanya Brian

Yeji menunjuk Han yang kini berjalan ke arah mereka dengan wajah yang sama masamnya dengan mereka.

Seulgi menghela napas panjang, mungkin benar kalau Han belum lolos kali ini. Seulgi harus segera memeluk putranya.

"Gimana Han?" tanya papanya lembut, dia takut kalau Han jadi sedih

dengan wajah yang tak tentu Han segera merangkul papa dan mamanya bersamaan.


"HAN LOLOS!! HAN DITERIMA!!" Wajah Brian dan Seulgi bahagia penuh arti mendengarnya.

Selamat yaa Han..

FAMILY ENAM HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang