Hati sedih

890 107 11
                                    

🐥

Jae sedang duduk di ruang tamu, Hari ini hari libur. Dia sengaja memilih untuk rebahan diatas sofa sambil menonton siaran tv olahraga. Wendy datang dari dapur sambil membawa beberapa camilan yang dia masak tadi.

"Libur bukannya olahraga, rebahan melulu" Kata Wendy yang sudah meletakkan piring di atas meja

Jae bangun dari rebahannya dan berniat mencomot pisang goreng yang dibuat istrinya itu.

"Cuci tangan dulu, jangan dimakan nunggu anak-anak" Wendy memukul tangan suaminya yang suka nyomot sembarangan.

"Iyaa ndoro, maniak kebersihan banget kamu" Protes Jae sambil mengusap tangannya yang dipukul Wendy tadi.

"Jisung.. Lami turun, mama masakin pisang goreng nih"

Wendy menunggu anaknya turun, tapi tidak ada tanda-tanda kehadiran mereka.

Wendy berdecak sebal, bahkan di hari libur gini anak-anaknya lebih memilih di kamar daripada kumpul bersama keluarga

"Ck.. kemana sih mereka berdua?" Wendy berniat berdiri dari duduknya namun ditarik oleh suaminya.

Jae memeluk Wendy dari belakang. Dia mengendus leher jenjang istrinya. Aah.. hari libur begini memang paling asyik bermesraan dengan istrinya berdua tanpa diganggu anak-anak

Wendy yang ngerasa kegelian buru-buru ngelepasin diri dari Jae tapi gagal karena suaminya yang melukin dia kenceng banget.

"Lepasin akuu Jae, geli tau. Nanti anak-anak liat gimana?"

Jae bodo amat "Sayaang, candu banget sih kamu" Dia masih ngendusin istrinya

"Ih lepasin dulu sayaang.."

Jae masih tak mendengarkan omelan Wendy "Wangi banget rambut kamu habis sampoan gini. Gini kek tiap hari biar aku endusin"

"Yang ada rambut aku botak tiap hari keramas"

Asyik-asyik berduaan, kedua anak mereka sudah turun. Jisung kesal, lagi-lagi papanya main ndusel mamanya seenaknya.

ya Wajar kali Sung, namanya juga suami istri.

Jisung segera misahin mamanya dan papanya. Wendy lega karena ada Jisung yang berhasil ngelepasin dia dari dekapan Jae. Tapi dia malu juga karena adegan itu di lihat kedua anaknya.

Lami duduk di sofa lain dan memakan pisang buatan mamanya. Wendy tersenyum melihat putri manisnya itu asyik makan makanan buatannya

"Ati-ati sayang masih panas" Kata Jae

"Yang panas itu yang kita liat tadi" Jawab Lami.

Wendy jadi malu dan Jae malah senyum-senyum gaje.

"Belum panas keburu dipisah kakak" Jisung yang hendak memasukkan pisang goreng ke mulutnya, mendelik ke arah papanya.

"Punya papa begini amat Tuhan" Keluh Jisung

"Kenapa? bersyukur kamu dapat wajah ganteng turunan papa"

FAMILY ENAM HARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang