🦀Tetangga In Love🦀

487 100 49
                                    

_ Percaya atau tidak, kita akan tinggal sendiri ketika berada di titik terendah, titik yang sebenarnya dimana kamu sangat membutuhkan seseorang_




🦖Happy Reading🦖

Entah mengapa keduanya kembali menjadi canggung untuk menyapa satu sama lain. Baik Siti ataupun Juna.

Seperti hari ini, hari minggu aktivitas yang biasa Siti lakukan yaitu berjualan keripik di waktu sore, dan ini saatnya.

Siti segera mengemasi barang jualanya, dan membersihkan sepedanya terlebih dahulu.

"Huftttttt, ayo ayo, gaboleh down! " monolog Siti menyemangati dirinya sendiri.

Siti menyusun jualannya, sembari tersenyum dan menyenandungkan lagu lagu yang di gemarinya.

Setelah selesai Siti langsung mengayuh sepedanya dan berteriak seperti biasa.

"KERIPIK YUHUUUU, CUMA SEDIKIT LOH BURUAN DI BELI! "teriak Siti bernada sambil tersenyum manis.

" AYO DIBELI, YANG GA BELI BISULAN LOH! "pekik Siti kemudian terkekeh.

" Neng, ibu mau beli dong! "teriak salah satu ibu-ibu dari arah sana.

Siti langsung mendekat kearah pembeli, karena dia memegang prinsip, penjual adalah raja.

" Yah, ini cuma ada lima bungkus ya neng? "tanya Ibu itu yang tersirat nada kecewa.

" Hehehe, iya buk, saya gabisa bikin banyak dulu hehe! "ucap Siti tak enak.

" Yaudah,saya beli semua deh! "ujar Ibu itu yang membuat senyuman Siti mengembang.

Siti langsung memasukan keripik itu kedalam kantung plastik yang disediakan dan memberikan pada sang pembeli.

" Ini buk, semuanya 20.000! "ujar Siti sambil menyerahkan kantung plastik itu.

" Makasih neng, baik banget deh! "balas ibu itu sambil tersenyum.

" Neng anaknya buk Mira kan ya? "tanya Ibu itu yang diangguki Siti.

" Iya dong, kenapa buk? "balas Siti balik bertanya.

" Kok jualan sih neng?padahal kan buk Mira punya toko kue, pak rohman juga kerja kantoran? "tanya Ibu itu heran.

Siti hanya tersenyum menanggapi pertanyaan dari ibu itu, entah sudah keberapa kalinya Siti mendapatkan pertanyaan seperti itu, baik dari orang terdekat atau masarakat sekitar.

" Gini ya buk, ibu saya punya toko kue, sedangkan ayah kerja kantoran. Masa anaknya cuma rebahan ga berguna di rumah? selagi saya bisa kenapa enggak? Saya juga punya keperluan ga selalu bisa buat bilang, mah minta uang, atau pah aku perlu ini. Kita harus belajar kerja,ya walaupun kita berkecukupan, tapi kita harus dituntut mandiri sejak dini! "tutur Siti santai sambil mengembangkan senyumanya.

" Haduhh,calon mantu idaman ini mah, andai saya punya anak cowok, udah saya jodohin kali sama neng hehehe! "ucap Ibu itu yang membuat Siti ikut tertawa.

" Saya duluan ya nak Siti" pamit Ibu itu yang diangguki oleh Siti.

Setelah kepergian ibu itu Siti kembali mengayuh sepedanya menjauh, dan ternyata arah sepeda itu membawanya kearah taman. Taman yang didatangi Juna kemarin, taman yang menjadi sakssaksi pertemuan kecil antara Siti kecil dan sahabat kecilnya.

Tetangga In Love(PRE-ORDER) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang