🍱Tetangga In Love 🍱

457 90 53
                                    

_ Bagaimana orang lain mencintaimu, ketika kamu tidak mencintai dirimu sendiri? be your self, ya cantik! _




🌮Happy Reading🌮

Akhir-akhir ini Siti mendadak menjadi lebih sensitif dari biasanya, tidak bisa di bentak ataupun yang lainnya.

Seperti sekarang, semenjak di marahi dengan suara tinggi oleh Adit, Siti masih enggan keluar kamar, dan masih bertahan di dalam selimutnya.

Hari sudah menjelang malam, Ida dan Somad sedikit lagi akan sampai, sedangkan Adit masih bingung bagaimana cara untuk membujuk Siti agar keluar kamar.

"Siti, maafin abang, abang gak sengaja, " ucap Adit dari luar pintu kamar Siti.

Sebenarnya di vas bunga samping kamar Siti ada kunci cadangan, hanya saja mungkin Adit masih baru beberapa minggu di keluarga ini, jadi hal se-detail itu belum di ketahui nya.

"Sitiiiii? " panggil Adit.

Adit tidak mendengar ada sahutan, dan tak ada pergerakan dari dalam sana yang membuat dia cemas seketika.

"Siti, maafin abang, "

"Abang beliin yang kamu mau deh, "

"Abang foto sama kamu deh, "

"Atau kita ke ancol, "

"Kita bikin kue aja gimana, "

"Ti? "

"Siti? "

"Sayang? "

"Bebek? eh, astagafirullah salah! "

Adit terus berceloteh, berupaya membangunkan Siti, sampai terdengar ketukan dari pintu utama.

"Assalamualaikum? "

"Shalom, eh astaga, udah pindah! "tutur Adit ngawur.

" Iya, waalaikumsalam, tunggu bentar! "pekik Adit yang langsung berlari membuka pintu.

" Eh, ibuk, bapak, "ucap Adit yang langsung mencium tangan keduanya.

" Adik kamu? "tanya Rohman yang tak melihat penampakan wajah Siti.

" Anu, em- em, itu dia ngambek tadi, "ucap Adit takut.

Melihat ketakutan yang sangat mendalam dari mata Adit, Mira langsung memeluk putranya, mengetahui berapa kelam masa lalu Adit, ditambah dengan mantan ayahnya yang akan mengambil tindakan keras ketika Adit mendapat kesalahan, jadinya bayang-bayang itu masih menghantui Adit.

"Udah gapapa, anaknya emang gitu, dia ada masalah pasti, " ucap Rohman menenangkan yang membuat Adit tak percaya.

"Bapak gak marah?ga pukul Adit? " tanya Adit tak percaya.

Sedangkan Rohman dan Mira hanya saling pandang kemudian tekekeh bersamaan.

"Kenapa harus marah? " tanya Rohman balik.

Adit tersenyum harus, ini pertama kalinya, dia melakukan kesalahan tapi malah di peluk bukan dihakimi, atau di pukul menggunakan rotan.

Tetangga In Love(PRE-ORDER) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang