🍆Tetangga In Love 🍆

459 94 45
                                    

_Kamu cantik dengan porsimu, kurangi insecure ya_




🍔Happy Reading🍔

Sebenarnya Siti sudah memaafkan Juna, semenjak kemarin-kemarin, hanya saja mungkin Juna lupa, jadi Siti pun melakukan hal yang sama seolah cuek.

Di taman yang cukup terawat, Juna duduk bersandar di pohon, karena memang saat ini sedang istirahat.

"Gw pen kayak dulu! siapapun tolong, lakuin apapun agar gw di maafkan! " teriak Juna melayangkan pukulan di pohon besar itu berkali-kali.

Hal itu juga tak luput dari penglihatan Siti, yang diam-diam mengikuti Juna, meninggalkan yang lainnya dengan alasan, ke kamar mandi.

Juna semakin merantau tak jelas, dan melayangkan pukulan di pohon yang tak bersalah itu.

Melihat hal itu, Siti langsung berteriak menghentikan aktivitas Juna.

"Stop, kasian pohonnya! " teriak Siti yang membuat Juna reflek terhenti.

Sebenarnya Siti ingin mengatakan, kasian tangan Juna, tapi gengsinya terlalu besar untuk semua itu.

Siti mendekat ke arah Juna yang sedang duduk, kemudian duduk di samping Juna, merogoh kantong nya dan  mengeluarkan sapu tangan bergambar panda yang sering dibawa.

"Siniin tangan lo, " ucap Siti.

Juna diam, enggan meluruskan tangannya, hal itu membuat Siti merenggut tak terima, dan langsung menggengam tangan Juna.

Juna yang reflek kaget itupun langsung memandang Siti buang sedang membersihkan tangannya.

"Gw minta maaf, " lirih Juna menatap Siti yang serius mengobati lukanya.

Luka Juna sudah selesai diobati oleh Siti, dan langsung di lepaskan.

"Udah gw maafin, " balas Siti santai yang membuat senyuman Juna mengembang.

"Kenapa lo semudah itu maafin orang? padahal gw udah buat, kesalahan fatal, dengan main fisik? " tanya Juna yang sepertinya sangat penasaran dengan jawaban Siti.

"Ga semua harus kita balas dengan dendam, atau kejahatan juga! " tutur Siti yang membuat Juna berfikir.

"Misalnya nih ya, lo digigit anjing, apa lo mau gigit balik anjingnya? " tanya Siti yang reflek membuat Juna menggeleng.

"Lo mau, ketika lo ngelempar batu, malah dilempari balik? " tanya Siti yang lagi-lagi membuat Juna menggeleng.

"Kita harus belajar memafkan Juna, ya walaupun kita pernah sakit, setidaknya yang menyakiti kita, tidak tersakiti balik oleh kita! " tutur Siti.

Juna semakin tak percaya dengan jawaban yang keluar dari mulut mungil gadis pekerja keras ini.

"Gw di maafin kan? "tanya Juna yang dibalas anggukan santai oleh Siti.

" Kita jadi musuh kek dulu kan? "tanya Juna lagi.

" Kita tetap sahabatan kan? "

"Kita tetap sekelas kan? "

Runtunan pertanyaan dari Juna berhasil membuat Siti terkekeh, sangat terlihat jelas di mata Juna bahwa dia sangat takut kehilangan Siti.

Tetangga In Love(PRE-ORDER) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang