Bagian 77

218 25 2
                                    

Selamat membaca
***

Hari ini, hari wisuda Luna. Luna tentu saja bahagia.Mama, bu Rahmi, Pak Ahmad, Yuli serta teman-temannya datang untuk memberi nya selamat atas kelulusan itu.

"Ya ampun Lun, baru berasa kemarin deh. Tahu-tahu udah lulus aja." kata Aura memeluk Luna singkat. Luna tersenyum sedikit mengangguk. Melihat Nara mendekat lalu ikut memeluknya.

"Selamat Lun. Mbak senang banget." kata Nara tersenyum.

"Makasih mbak." balas Luna juga.

Dari arah jauh Mamanya, Bu Rahmi, pak Ahmad dan Gilang berjalan mendekat kearah nya, lalu mereka ikut berpelukan.

"Selamat sayang. Mama bangga sama kamu." kata mamanya mencium kening Luna singkat.

"Makasih ma, aku juga sayang mama." balas Luna tersenyum, kini gantian melihat bu Rahmi yang juga siap untuk memeluk nya.

"Ibuk bahagia dan ibuk juga sedih." katanya malah menangis membuat Luna tersenyum samar, memeluk bu Rahmi erat.

"Ngak boleh sedih buk, kan aku udah gede." balas Luna tersenyum mengusap punggung bu Rahmi yang kini masih memeluk nya erat. Lalu detik berikutnya bu Rahmi melepaskan pelukan itu, dan gantian Luna memeluk pak Ahmad singkat.

"Selamat anak bapak yang pinter banget." katanya sambil mengusap rambut Luna lembut.

"Hehe, makasih pak." balas Luna tersenyum juga.

"Selamat Luna. Nggak nyangka ternyata secepat ini." balas Gilang membuat Luna mengangguk.

"Makasih Lang." kata Luna juga. Dari arah tak jauh dari Luna, Kevin dan Selly berjalan  cepat menuju tempat Luna berdiri.

"Luuuunnn, selamat yah." Selly berlari kecil lalu memeluk Luna erat.

"Ah, gue senang banget tahu." kata Selly bahagia.

"Ahh makasih Sell, makasih udah datang jauh-jauh buat gue kesini." kata Luna tersenyum melihat Kevin juga menyalami nya.

"Selamat Lun. Gue selalu bangga sama lo. Lo selalu jadi lulusan terbaik. Gue benar benar salut sama lo." ucapnya tak percaya.

"Makasih pokoknya." kata Luna tersenyum.

"Iya Lun. kita juga bawa berita penting buat lo." kata Selly kembali tersenyum. Mata Luna membulat tak mengerti.

"Wah, apaan? Cepat kasih tahu gue, jangan bilang lo berdua?" Luna melihat dua orang itu gantian, pikirannya tertuju pada kelanjutan hubungan kedua sahabat nya itu, detik berikutnya Selly mengangguk kepala.

"Iya Lun, kita berdua bakal nikah." katanya bahagia, Luna menutup mulutnya, matanya membulat tak percaya.

"Ah, Gila, ini benaran?" Kata Luna tak percaya dan keduanya mengangguk bersamaan.

"Wah, wah, gue senang banget dengar nya. Selamat yah." Luna kini kembali memeluk Selly tak kalah kuat, Gilang dan Kevin melihat keduanya tersenyum samar.

"Ih, tapi ini beneran, kan?" tanya Luna kembali memastikan kalau ia tidak salah dengar, melepaskan pelukan nya pada Selly.

"Bener Lun, kita mau nikah secepatnya, biar lo datang dan lo nggak menghilang duluan sebelum kita nikah. Lo wajib datang." jelas Kevin disertai anggukan Selly disana.

"Harus Lun." kata Selly cepat.

"Syukurlah, gue senang banget dengar nya. Selamat yah. Gue pasti datang kok." balas Luna tersenyum sembari mengangguk kepala nya.

"Kalo nggak datang gue nggak bakal maafin lo seumur hidup. Dan gue bakal sumpahin lo kualat." kata Selly membuat Luna tertawa sedikit.

"Kejam bener yah. Gue pasti datang kok." balas Luna mantap kembali tersenyum.

Yes or No (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang