Bagian 63

208 30 0
                                        

Selamat membaca
***

Kelas Luna baru saja berakhir. Ia sudah keluar ruangan. Melihat jam yang melingkar ditangan nya. Pukul setengah lima sore. Dan Luna memilih untuk membeli minuman dulu sebelum pulang di kantin kampus. Membeli sebuah bubble tea dan membawanya duduk disana. Sesekali Luna memainkan game diponselnya. Untuk sekedar menghilangkan jenuh saja. Luna kembali bermain game di ponsel nya. Maklum saja akhir akhir ini Luna merasa bosen.

Sebuah notifikasi instagram membuat mata Luna membulat. Dengan cepat ia membuka aplikasi itu dan melihat nama Fandu muncul disana, Luna sudah hampir lupa, dan ini juga sudah beberapa bulan berlalu, dan Fandu baru menerima permintaan nya. Dengan begitu Luna sudah bisa mengecek feed instagram milik Fandu disana. Ia sedang melakukan hal itu dengan perasaan campur aduk.

Feed Instagram milik Fandu muncul dan Luna melihat ada beberapa foto baru disana. Sudah beberapa tahun berlalu dan Luna tidak pernah tahu isinya lagi. Ia melihat serius. Ada Foto Fandu ketika wisudah lulusan disekolahnya bersama kedua orang tuanya. Foto ketika kakaknya menikah, lalu foto bersama Tiffany. Luna membaca semua caption difoto yang diupload Fandu.

Ada sekitar lima buah foto yang Fandu upload bersama Tiffany disana. Dan disana Fandu mengucapkan selamat ulang tahun pada Tiffany dan ada banyak komentar disana. Dan Fandu sama sekali tidak membalasnya. Luna tidak mengerti.

Beberapa orang menanyakan tentang hubungan ia dan Fandu disana. Beberapa lagi mengatakan kalau Fandu dan Tiffany terlihat cocok. Luna membaca dengan raut muka aneh. Ia keluar dari kolom komentar itu, menggulir layar ponselnya lagi dilaman itu. Foto ia dan Fandu masih ada disana. Luna menarik napas berat dan menghembuskan perlahan. Ia bingung kenapa Fandu tidak menghapus saja foto itu. Padahal ia sudah tidak ada lagi disana. Luna menutup kembali aplikasi itu. Ia memasukan ponselnya kedalam tasnya. Meraih bubble tea miliknya. Lalu beranjak dari tempat duduknya berjalan keluar dari sana menuju gerbang kampus.

Mood Luna berubah memburuk dan pikirannya tertuju pada Fandu dan Tiffany disana. Seperti nya Fandu memang sudah melupakannya. Aluna yakin Fandu sekarang sedang membenci dirinya. Karena memutuskan Fandu secara sepihak dan malah menghilang. Tapi memang itu sudah keputusan Luna. Luna rasa ia tak perlu merasa cemas atau cemburu. Toh, keputusan itu sudah ia pikir kan matang matang dan ia hanya perlu melupakan Fandu dan semua kenangan nya bersama Fandu.

Walaupun sampai sekarang Luna masih belum bisa melakukan hal itu, ia yakin esok ia pasti bisa dengan berjalannya waktu. Hanya saja Luna tak perlu lagi terlalu sering mengingatnya. Toh, ia rasa Fandu disana sudah bahagia dengan hidupnya bersama Tiffany. Luna hanya perlu melupakan saja dan melanjutkan kembali perjalanan nya yang sedang ia jalani.

Tanpa sadar Luna sudah berada didepan rumah bu Rahmi. Luna sama sekali tidak sadar. Ia berpikir cukup lama dan ia sekarang malah berdiri mematung disana.

"Lun, kok malah bengong." bu Rahmi membuyarkan pikiran Luna. Luna sontak saja tersenyum samar. Ia berlari masuk.

"Kamu kenapa? Kok malah bengong, bukannya masuk." kata Bu Rahmi serius.

"Enggak buk, tadinya cuma lagi mikir banyak banget." kata Luna tersenyum, meletakkan tasnya diatas meja. Berjalan kearah bu Rahmi yang sedang mengangkat jemuran. Dan Aluna ikut membantunya disana.

"Sudah, sana mandi saja. Kamu pasti capek." kata Bu Rahmi serius. Dan Luna kini menggeleng cepat.

"Aku masih muda dan kuat buk, santai aja." katanya mengangkat jemuran itu dan memasukan kedalam keranjang disana. Lalu membawanya masuk ketika telah selesai.

Setelahnya Luna memilih untuk mandi dan sholat. Lalu menolong bu Rahmi di dapur. Menyiapkan makan malam untuk mereka berdua.

***
Luna membuka koper nya, dan memasukan satu lembar uang lima puluh ribu kesana. Kedalam tabungannya. Matanya tertuju pada sebuah tas disana. Dan tas itu sudah lama tidak ia gunakan. Dan masih terlihat bagus. Luna mengambil nya dan mencoba nya. Lalu membawanya keatas tempat tidur.

Yes or No (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang