27 Shirumono [10.01.2021]

2.8K 561 274
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

"Don't forget to give a vote and comment. Thankyou."

.

Sashimi ini lebih baik daripada olahan daging sapi kemarin. Taehyun memakannya dengan lahap. Sudah cantik, berkharisma, ditambah memiliki kemampuan handal di dapur.

Apa yang wanita ini tidak punya? Semua lengkap ada pada dirinya. Dia juga bertalenta, alat musik seperti piano, biola dan gitar di ruang tengah adalah miliknya. Karena selama ini ayah Taehyun tidak membiarkan anak-anaknya menjajal seni sedikitpun.

Pria itu kini bagai ditakhlukkan oleh penjinak naga. Apa yang tidak boleh ada di rumah sekarang ada.

"Rasanya bukan main. Darimana kau belajar memasak?" Taehyun memberanikan diri untuk bertanya. Ini bukan masakan yang bisa dibuat hanya dengan menonton tutorial di youtube. Detail bahan dan rasanya bisa sangat pas.

"Aku dulu pergi ke sekolah masak. Sayangnya karena harus melahirkan jadi harus berhenti."

"Melahirkan Beomgyu?"

"Siapa lagi?"

"Jadi kau menikah dengan orang yang tidak mempunyai pekerjaan sebelumnya?" Taehyun harap pertanyaannya barusan tidak menyinggung.

"Dia mempunyai pekerjaan." Jawab sang ibu tiri. "Hanya saja semua tidak berjalan dengan semestinya. Sulit mengendalikan amarah menjadi alasan utama terus berpindah-pindah tempat bekerja. Hingga pada akhirnya.. dia tidak bisa mengendalikan diri lagi."

"Apa bedanya dengan ayahku? Dia bekerja tapi juga tidak bisa mengendalikan diri."

"Ayahmu bermain wanita, mantan suamiku tidak."

Sungguh aib serta penghinaan mempunyai ayah seperti itu. Taehyun secara tidak langsung malu pada wanita di hadapannya. Seburuk-buruknya pria ialah yang menduakan.

"Jadi, apa tujuanmu sebenarnya menjadi bagian dari keluarga sialan ini?"

"Bukankah sudah jelas?" Dia menjawab dengan sangat ringan. Wajahnya kini sudah berada tepat di hadapan Taehyun. Jari berujung kuku tajamnya meraih dagu anak tirinya agar mendongak untuk membalas tatapannya. "Sekarang giliranku, ceritakan tentang ibumu."

Terasa menyakitkan diingatkan kembali pada seseorang yang telah mati. Sejauh ini Taehyun belum pernah bercerita apapun tentang ibunya, kepada siapapun. Bahkan ia tidak sempat memberikan kata-kata kenangan saat di pemakaman.

"Dia.. wanita yang sangat polos." Tanpa sadar Taehyun mengeluarkan kekahan ringan. "Andai dia pemberani sepertimu. Mungkin.. dia korban novel roman picisan yang menceritakan kisah manis antara dua orang yang menikah karena dijodohkan lalu bahagia. Fiksi dan realita kehidupan itu berbeda, tau. Jadinya dia mengemis cinta pada ayah."

PERFEKSIE - SOOGYU [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang