34 Kushikatsu [03.02.2021]

2K 429 229
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

"Don't forget to give a vote and comment. Thankyou."

.

.

"Kenapa?!"

Gyota merasa tertipu. Selama ini anak dan mantan suaminya masih berhubungan dekat. Bahkan lebih dekat dari sebelum mereka berpisah. Itu seperti kebohonga yang ia telan pahit karena dikecewakan anaknya sendiri.

Beomgyu termenung karena ketakutan yang timbul setelah mendengar suara ibunya. Sama seperti ayahnya yang dimaki habis-habisan tadi sebelum mereka bertiga pada akhirnya dapat duduk dengan tenang di tempat yang menjadi mimpi buruk ketiganya di masa lalu.

"Aku tidak menyukai pekerjaanku." Beomgyu mengaku. Hal yang paling sulit ia ungkapkan selama ini kepada ibunya.

Wanita itu meringis dalam diam. "Kau seharusnya bilang saat itu. Kita bisa berhenti-"

"Tapi aku tidak ingin berhenti, ibu. Karena aku tau, waktu tiga tahun itu tidak sebentar. Tidak menutup kemungkinan kontrak kita dengan pria itu hancur."

Uang, itulah yang menjadi permasalahan mereka selama ini. Seorang anak ingin berhenti dari penderitaan pekerjaannya, namun jika itu terjadi ia dan ibunya akan kembali ke tempat mereka berasal dimana kesengsaraan itu ada.

Setidaknya ia harus mempunyai cukup banyak uang untuk berhenti. Lalu datanglah pria pemberi kontrak. Itu menjadi harapan satu-satunya mereka mengakhiri semua kepalsuan hidup ini untuk menyambut kehidupan baru yang lebih berarti.

"Sekarang apa yang terjadi dengan kontraknya?" Ayah Beomgyu bertanya. Urusannya dengan hutang-piutang gengnya telah selesai. Mantan istrinya terpaksa harus memahaminya, serta alasan anaknya kenapa melakukan pekerjaan lain yang berujung bahaya.

"Itu bukan urusanmu. Sama sekali bukan urusanmu, Zabeom!" Ibunya masih menyimpan dendam dan amarah yang begitu dalam.

Tetapi sebagai seorang pria, Zabeom tau bahwa wajah frustasi anak dan mantan istrinya menyimpan sebuah ketidakberesan. "Aku tidak akan membiarkan orang mana pun menyakiti kalian."

"Nambin akan mengandalkan segala cara untuk menjatuhkan kami." Ujar Beomgyu cepat. Perkara sepanjang malam ini rasanya ia keberatan jika harus dihadapi sendiri bersama ibunya. Nambin adalah nama ayah Soobin. "Kemungkinan terbaiknya pria itu akan memutus kontrak dan tetap membayar. Tapi kemungkinan terburuknya, dia tau hukum untuk memenjarakan kami. Memutar balikkan segala fakta yang terjadi diantara orang-orang yang tinggal di rumah itu."

Otak Beomgyu bekerja cepat ditengah rasa sakit serta kepanikan. Terkadang orang memang harus ditenggelamkan atau dibenturkan kepalanya untuk bisa berpikir waras.

"Terlebih lagi.. seseorang telah membuka kotaknya."

Perkataan Beomgyu barusan membuat terkejut sang ibu.

PERFEKSIE - SOOGYU [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang