8 Nakachoko [22.07.2020]

6K 983 137
                                    

Jangan lupa vote

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote.
Jangan cuma komen "next".

Ramaiin biar authornya semangat nulis.
Sankyu.

.

.

“Soobin..”

“…”

“..apa yang kau lakukan?”

Soobin lepas kendali. Dia laki-laki yang beranjak dewasa. Belum pernah merasakan sentuhan sebelum ini. Berada dalam satu rumah hanya berduaan dengan seseorang membuat bagian terkecil otaknya memikirkan sesuatu yang tidak-tidak.

Terlebih Beomgyu sosok yang tidak biasa di mata orang-orang. Tubuhnya mempunyai satu level lebih tinggi dari orang biasa ditambah wajah yang mempesona.

Hal wajar jika orang yang hanya berstatus sebagai kakak tiri bisa memiliki nafsu padanya.

Akan tetapi tetap disalahkan karena melakukan tindakan hal kurang ajar.

Soobin pikir Beomgyu tidak akan terbangun seperti sebelumnya.

“Apakah..”

Beomgyu menggerakkan bibirnya sendiri. Menyadari bahwa darah keluar dari sana. Dahinya bertambah berkerut bingung saat menyadari tubuh Soobin berada di atasnya. Jarak yang begitu dekat sampai rasanya Beomgyu sulit bernafas karena tubuh besar Soobin mendesak tubuhnya.

Soobin merasa dadanya didorong cukup keras. Beomgyu menarik diri dari tindihannya. Bergerak mundur ke belakang sampai tubuhnya menyentuh punggung ranjang. Mata bulat tersebut bergerak gelisah menatap Soobin. Kepalanya menggeleng pelan sulit percaya dengan apa yang terjadi.

“Beomgyu..” Soobin berusaha meraih tangan adik tirinya yang mulai ketakutan melihatnya. Namun Beomgyu tidak membiarkan itu terjadi.

“Kau melakukannya padaku.” Suara Beomgyu bergemetar. Tangan kurusnya menyentuh dadanya sendiri seolah melindungi tubuhnya dari satu-satunya orang yang sedang bersamanya disana. “Soobin, kau..”

“Maafkan aku, Beomgyu. Aku-“ Sulit bagi Soobin mengatakan apa kesalahannya. Lidahnya mendadak kelu. Selain rasa bersalah, dirinya juga merasa malu telah ketahuan melakukan hal yang tidak-tidak pada adik tirinya. Entah bagaimana menyentuh tubuh Beomgyu menjadi semenagihkan ini.

“Aku harus kembali ke kamar.” Beomgyu dengan cepat bangkit dari ranjang. Gelagatnya penuh ketakutan. Keluar dari kamar Soobin dengan sangat segera seolah pemilik kamar masih mempunyai niatan untuk berlaku lebih pada tubuhnya.

Soobin merutuki dirinya sendiri. Mengusap helaian rambutnya ke belakang disertai hembusan nafas gusar. Giginya mengatup rapat menahan amarah dalam dirinya. Ia baru saja menghancurkan segalanya.

Padahal ia baru saja menemukan ‘teman’ untuk mengisi hidupnya yang selama ini dipenuhi kehampaan.

Soobin memutuskan untuk mengejar Beomgyu. Tetapi jelas saja terlambat. Pintu kamar adik tirinya tersebut sudah terkunci rapat.

PERFEKSIE - SOOGYU [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang