20 Tomewan [03.11.2020]

4.1K 643 166
                                    

"Don't forget to give a vote and comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Don't forget to give a vote and comment. Thankyou."

.

"Jika kau ingin mendapatkan apapun yang kau mau, jadilah orang berkuasa."


SOOBINmendapatkan pelajaran itu dari ayahnya ketika usianya masih tujuh tahun. Semua itu benar adanya. Terlebih untuk mereka yang menguasai hukum yang berlaku di dunia.

Tidak ada yang berani menyentuh Soobin sejak dirinya dilahirkan. Tidak ada tangan yang berani menampar wajahnya atau hanya sekedar menyentuh helaian rambutnya. Melontarkan perkataan tajam pun tidak pernah, apalagi yang memakinya. Dia hidup layaknya penguasa tiran di masa yang tidak seharusnya. Siapa saja yang nekat mengusiknya, dia akan dijatuhi hukum.

"Sombong sekali. Coba dia bukan anak pengacara, pasti sudah aku hajar habis mulutnya."

Soobin beranggapan bahwa dirinya memiliki kuasa. Kenyataannya kekuasaan itu milik ayahnya. Dia berlindung dibalik itu semua.

Soobin merasa pengakuan itu harus. Dia merasa harus melampau apa yang selama ini menjadikannya bayangan. Ambisi itu tumbuh sampai mendarah daging, keinginan untuk melampaui ayahnya.

Karena Soobin tidak menyukai hidup di bawah perlindungan kekuasaan yang bukan miliknya sendiri. Itulah mengapa dirinya benci disamakan dengan pria itu, ayahnya.

"Kekuasaan itu bukan hanya berupa seberapa banyak uang yang kau miliki. Menguasai manusia membutuhkan sesuatu yang lebih dari uang. Kau tau apa itu?"

"Kebaikan?"

"Kenapa kau menjawab seperti itu, Soobin?"

"Kata ibu jika kita berbuat baik pada seseorang maka orang itu juga akan berbuat baik pada kita."

"Kau berpikir semua kebaikan yang ditunjukkan manusia itu murni? Kau tidak tau bagaimana cara manusia memandang dari balik punggungmu."

"Jadi itu salah?"

"Sangat salah. Jika kau ingin menakhlukkan manusia, buatlah dia berada di posisi tersudut. Kalau perlu menggenggam kelemahannya."

"Bagaimana cara mengetahui kelemahan seseorang?"


Jawaban itu tidak pernah diberikan oleh ayahnya. Soobin menemukannya sendiri. Kelemahan setiap manusia adalah manusia lain yang dia kasihi.

Orang di dunia ini menganggap ayah Soobin tidak mempunyai kelemahan karena pria itu tidak mengasihi siapapun, bahkan keluarganya sendiri. Itulah kenapa dia bisa begitu kuat, penguasa yang sebenarnya.

PERFEKSIE - SOOGYU [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang