9 Takiawase [16.09.2020]

4.9K 911 196
                                    

-Jangan lupa vote & comment demi kelanjutan work ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Jangan lupa vote & comment demi kelanjutan work ini. Terimakasih.-

.

MANUSIA selalu menginginkan pelampiasan. Soobin tanpa sadar telah melakukannya pada adik tirinya sendiri. Kebenciannya, kemarahannya, bahkan sampai nafsunya.

Semua itu diperumit dengan kehadiran Taehyun. Kacau, tidak ada yang baik-baik saja disini.

Bagaimana jika Beomgyu mengadu? Melihat ayahnya yang tergila-gila terhadap ibu tirinya sekarang bisa menjadi mimpi buruk baginya. Bagaimana jika wanita itu mengandalkan segala cara untuk membalas Soobin atas tindakan pelecehan terhadap anak kesayangannya?

Beomgyu seperti aset yang wanita itu jaga mati-matian. Apa jadinya jika dia tau bahwa Soobin telah melakukan sesuatu pada aset yang dijaganya selama ini?

Soobin telah menciumnya, melumat bibir itu sampai membengkak merah. Soobin telah menggigit lehernya, kulit lembut yang setiap hari dipoles agar tetap sempurna.

Pikir Soobin, itu hanya bekas merah tidak sampai membiru seperti apa yang wanita itu lakukan pada anaknya sendiri. Tapi tetap, Soobin tidak bisa membenarkan apa yang telah ia lakukan.

Pemuda tinggi itu mencoba menghubungi adik tirinya. Menelfon nomor handphonenya berkali-kali namun tak kunjung diangkat.

Taehyun bersamanya. Beomgyu akan tau seluk-beluk keluarga ini mulai sekarang. Setelah ini mungkin dia akan memandang ayah serta kakak tirinya sebagai orang tempramental yang kapan saja bisa meledak-ledak di rumah ini.

Soobin putus asa dengan panggilannya yang diabaikan. Hanphonenya dibanting begitu saja di atas sofa. Tempat yang seharusnya menjadi awal pembuka hubungan baik mereka. Sisa-sisa makanan tadi malam masih memberantakkan di atas meja. Soobin memutuskan untuk membuangnya ke tempat sampah di dapur.

Tiba-tiba saja handphonenya berdering. Soobin penuh harap jika itu Beomgyu. Tapi mana mungkin Beomgyu menghubunginya balik setelah kejadian tadi pagi.

Ternyata ayahnya.

Ketegangan merasuki diri Soobin. Pasti surel dari sekolah berisi laporan nilainya telah dibaca. Soobin tau semua ini kacau. Panggilan itu pun diangkat.

"Ayah.."

"Katakan padaku, apakah kau belajar selama ini?"

Suara berat itu sampai di telinganya. Gertakan di pagi hari yang membuat nyali Soobin menciut jika membahas sesuatu yang menyangkut nilainya.

"Menurutmu dengan nilai seperti itu kau bisa lolos? Kau boleh berpikir banyak universitas dengan jurusan hukum di dunia ini. Kecoa pun bisa bebas memilih untuk memasukinya. Tapi hanya satu yang tidak bisa asal kau masuki."

PERFEKSIE - SOOGYU [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang