33 Robatayaki [31.01.2021]

2.1K 439 272
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

"Don't forget to give a vote and comment. Thankyou."

.

.

"Daripada aku kehilangan dia karena pergi, lebih baik aku keliangan dia karena mati."


Soobin masih teringat betul kalimat ayahnya dulu saat pernah bercerita. Kemurungan itu hadir di wajahnya yang sebelumnya seperti tidak memiliki celah. Berani dan keras, itulah sikapnya.

Tetapi jika diingatkan oleh wanita di masa lalunya itu yang entah siapa, pria itu berubah menjadi sosok lain.

"Rasanya kehilangan itu mengerikan. Kau akan selalu terbayang tanpa bisa menggapainya."

Itulah yang tidak Soobin inginkan. Tidak bisa, meskipun dirinya diberi 3 tahun kesempatan bersamanya. Setelah itu apa? Tidak ada yang bisa ia lakukan jika orang yang membuatnya jatuh hati pergi.

Maka, daripada Soobin menangisinya di masa depan, lebih baik dia membuat keputusan hari ini.

Dengan membiarkannya mati.

.


"Ukhuk! Ukhkk!"

Kegilaannya tidak terjawab semudah itu. Itu bukan suara dirinya yang sedang terbatuk darah. Melainkan suara seseorang yang terbatuk air.

Dia masih diberi nyawa. Itu adalah hal yang memberatkan Soobin. Anatara senang karena masih bisa melihatnya lagi atau frustasi karena tetap tidak bisa menggenggamnya.

"Beomgyu!"

Ibu tirinya melupakan perdebatan keras dengan ayahnya dan langsung memeluk tubuh anaknya yang pucat. Air muntah dari mulutnya, ia bernafas lemah saat dagunya jatuh di pundak ibunya.

Mata sayu itu menatap Soobin penuh dendam. Seperti dia akan menghantuinya setiap malam biarpun tidak jadi mati.

"Katakan padaku bagian tubuhmu mana saja yang sakit?"

Saat tenggelam, paru-parumu akan terisi oleh air. Di dalam rasanya berat dan menyesakkan. Setelah bisa dikeluarkan baru rasanya agak sedikit lega. Namun itu masih menyisakan rasa sakit di sepanjang jalur air masuk.

"Dingin.."

"Kita harus membawanya masuk." Taehyun berinisiatif menggendong tubuh itu, biarpun wajahnya remuk karena amukan kakaknya sendiri.

Belum, belum saatnya. Sebenci apapun anak itu terhadap air, air tidak sudi merengut nyawanya. Air terkotor sekalipun.

Kamar Taehyun adalah yang paling dekat dengan kolam renang. Tubuh Beomgyu dibaringkan setelah mengganti pakaian basahnya dengan pakaian milik Taehyun dari dalam lemari.

PERFEKSIE - SOOGYU [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang