35 Gyoza [08.02.2021]

2.2K 396 272
                                    

Ini akan sangat memusingkan karena alurnya maju-mundur tidak tentu. Maka, fokuslah.

 Maka, fokuslah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

"Don't forget to give a vote and comment. Thankyou."

.

.

Setiap kali permainan piano Huening Kai berantakan, Beomgyu akan menertawakannya sekaligus mengejeknya. Kai memang pemula, sepertinya dia juga kurang berbakat dalam hal itu. Tapi ayahnya berusaha menemukan bakat yang elegan untuknya selain bermain game.

Lain dengan Beomgyu. Ibunya berdarah seni dan itu diturunkan kepadanya. Jari-jarinya sungguh cantik, cocok menyentuh deretan tuts dengan sangat lincah dan menawan.

Apa yang dilakukan Beomgyu memang terlihat selalu menarik. Orang manapun saat pertama kali melihatnya akan langsung sangat memujanya. Mereka hanya tidak tau sosok iblis dibaliknya dan tanduk tidak kasat mata yang bertengger di kepalanya.

Kai sudah sering lihat. Seperti dua tahun yang lalu saat mereka berjalan beriringan menuju minimarket terdekat di kawasan perumahan Beomgyu.

"Aku dengar ibumu meninggalkanmu. Kenapa?" Bibirnya tidak ada sungkamnya untuk menanyakan itu.

"Karena.. uang? Pacar barunya kaya." Jawab Kai. "Dia wanita mata duitan."

Mendengar itu Beomgyu tertawa keras. "Semua orang memang butuh uang. Apalagi wanita. Mereka itu seperti suka menghamburkan uang -barang tidak berguna saja dibeli."

"Sepertinya kau benar. Ibuku punya dua pakaian modelnya sama tapi berbeda warna."

"Aku bilang apa."

Pemahaman Beomgyu lebih luas. Padahal mereka berdua hanya selisih umur 1 tahun. Tetapi Beomgyu lebih mudah mengerti manusia di sekitarnya dan menilainya dengan sangat jujur.

"Aku kira dia meninggalkanmu karena rewel." Lanjut anak guru les musik tersebut.

Kai berpikir sejenak. "Sepertinya kau benar lagi."

"Apa? Jadi kau semengganggu itu? Tapi aku lihat kau pendiam selama ini."

Anak yang merasa hidupnya tidak diinginkan di dunia ini cenderung memiliki sikap pendiam. Keceriaan mereka telah dipadamkan. Tergantikan oleh kesuraman tiada akhir.

"Dengar, jika kau ingin hidup dengan ibumu maka jangan merepotkannya. Dia sudah susah payah melahirkanmu dan aku rasa itu sudah cukup. Jika kau ingin dia tidak meninggalkanmu, maka miliki semua yang ia butuhkan kalau ibumu itu tipe orang mata duitan. Dan jangan rewel."

Itu nasihat yang begitu blak-blakan. Waktu itu Kai hanya menganggapnya angin lalu karena diucapkan oleh mulut seorang anak bar-bar yang bersembunyi dibalik tampang malaikatnya.

PERFEKSIE - SOOGYU [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang